Dadang menilai, penggunaan peralatan yang kurang bagus dalam pelaksanaan rapid test seharusnya bisa dihindari mengingat yang diperiksa ini bukan penyakit biasa-biasa tetapi jenis penyakit yang sangat membahayakan.
Selain itu, dengan adanya hasil pemeriksaan yang tidak akurat, tentu akan sangat merugikan orang yang diperiksanya.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Garut Ikuti Tes Swab
"Kami sudah mendapat laporan jika hasil pemeriksaan rapid test sudah seringkali salah.
Sudah cukup banyak orang yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test yang dijalaninya padahal sebenarnya non reaktif.
Ini harusnya jadi perhatian serius Pemkab Garut untuk tidak menggunakan perlatan yang kurang baik," kata Dadang.***