Dampak Pandemi Covid-19, Sektor Pariwisata Sempat Terpukul

- 11 September 2020, 09:11 WIB
Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung berangsung-angsur mulai menggeliat karena ada peningkatan kunjungan wisatawan.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMDEIA
Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung berangsung-angsur mulai menggeliat karena ada peningkatan kunjungan wisatawan.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMDEIA /
ZONA PRIANGAN - Memasuki penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 ini, pada sektor pariwisata di Kabupaten Bandung berangsung-angsur mulai menggeliat karena ada peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya pada saat weekend.
 
Pendapatan ekonomi para pengelola wisata pun sudah mulai  mengalami peningkatan, setelah sebelumnya di masa pandemi Covid-19, selama tiga bulan lalu obyek wisata di Kabupaten Bandung sempat tutup. 
 
Penanggung Jawab Unit Rancabali dan Malabar Agro Wisata N8 Sergieus Windhya menyatakan, setelah sempat tiga bulan lalu obyek wisata yang dikelolanya tutup, merasakan dampaknya secara ekonomi akibat pandemi Covid-19 tersebut. 
 
 
"Tutup 3 bulan, ya terpukul. Namun setelah pandemi Covid-19 ini, sektor pariwisata berangsur ke normal. Okupasi atau tingkat hunian pun beranjak.
 
Alhamdulillah tamu kembali banyak yang berkunjung ke Obyek Wisata Walini (Agro Wisata N8) ini.
 
Saat awal kembali buka obyek wisata ini, kita  menerapkan target, baik sebelum maupun setelah Covid-19," kata Sergieus kepada wartawan saat menghadiri Raker dan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Obyek Wisata Walini Rancabali, Kamis 10 September 2020.
 
 
Sergieus pun mengaku sangat mengejutkan, setelah obyek wisata dibuka, kunjungan wisatawan cukup banyak. Bahkan kunjungan wisatawan mendekati sebelum terjadi pandemi Covid-19. 
 
"Antusias tamu atau kunjungan berangsur-angsur mendekati sebelum Covid," kata Sergieus.
 
Ia pun menyatakan, saat sektor pariwisata mulai dibuka oleh pemerintah, pihak pengelola harus mengeluarkan biaya untuk menunjang pencegahan pandemi Covid-19. Di antaranya untuk pengadaan alat pelindung diri, selain menyiapkan alat pengukur suhu tubuh. 
 
 
"Awalnya tamu tak mau diatur. Khususnya pada saat pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan tak masalah, tapi disaat mengisi formulir identitas pengunjung sempat jadi masalah.
 
Disaat disodorkan tak mau mengisi formulir, akhirnya enggak jadi berkunjung. Namun saat ini sudah enggak ada masalah, sudah kembali normal," katanya. 
 
Kendati dilanda pandemi Covid-19, imbuhnya, para karyawan di lingkungan Obyek Wisata Walini Rancabali tak ada yang diberhentikan. "Karyawan tetap normal, walaupun obyek wisata sempat tutup," katanya. 
 
 
Ia pun terus koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung dalam penanganan pandemi Covid-19, terkait dengan obyek wisata. Sergieus pun mengatakan, antusias tamu yang berkunjung sangat tinggi. 
 
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, kami sempat memberikan diskon 30 persen sampai Agustus 2020 lalu dan saat ini sudah kembali normal," katanya. 
 
Dikatakannya, melaksanakan program Disparbud Kabupaten Bandung dalam pengelolaan obyek wisata itu, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam pengembangan wisata disaat pandemi Covid-19. 
 
 
"Memang untuk target pencapaian kunjungan wisata sempat terganggu disaat pandemi ini. Namun kita juga menerapkan target setelah pandemi Covid-19 ini, setelah obyek wisata kembali dibuka. Bahkan target setelah pandemi ini sudah mendekati target sebelum pandemi," katanya. 
 
Lebih lanjut Sergieus mengatakan, di kawasan obyek wisata Walini Rancabali itu ada 15 unit vila dengan kapasitas hunian untuk 78 orang wisatawan.
 
Bahkan, pihak pengelola akan menambah sarana dan fasilitas wisata, di antaranya membangun Vila Kidang Kencana yang kedua. Vila Kidang Kencana menjadi daya tarik wisatawan untuk menginap. 
 
 
"Obyek Wisata Walini ini menawarkan suasana alam yang hijau dan terintegrasi langsung dengan perkebunan teh.
 
Kita membuka edukasi, di antaranya petik teh selain wisata penginapan dan edukasi dan cara memetik teh," tuturnya.
 
Ia mengatakan, Agro Wisata N8, selain mengelola wisata Walini  Rancabali, juga Gunung Mas Puncak Ciwidey, Malabar Pangalengan, dan di tempat lainnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x