Apindo Jabar Fokus Ciptakan Lapangan Kerja Sektor Padat Karya, Ning Wahyu Astutik: Kita Cari Investor Baru

22 November 2021, 18:27 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau produk UMKM di sela-sela pengukuhan Pengurus DPP Apindo Jabar periode 2021-2026 di Bandung. Apindo Jabar Fokus Ciptakan Lapangan Kerja Sektor Padat Karya, Ning Wahyu Astutik: Kita Cari Investor Baru. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN – Sebagai bentuk dukungan dari para pengusaha pada pemerintah saat masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat telah siap untuk senantiasa aktif serta akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik, mengatakan bahwa mereka akan berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan BUMN. Dan BUMN pun harus mau membuka diri untuk berkolaborasi dengan swasta.

"Nantinya kolaborasi harus saling menguntungkan. Bahkan tadi Pak Menteri Erick menyampaikan pesan yang diulang-ulang, yaitu jangan jadi pengusaha swasta yang nakal,” kata Ning kepada wartawan setelah acara Pengukuhan Pengurus DPP Apindo Jabar periode 2021-2026 di Grand Ballroom el Hotel Royale Bandung, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Kabar Gembira, UMP 2022 Jabar Naik, Ridwan Kamil: Pekerja di Atas Satu Tahun Bisa Negosiasi ke Perusahaan

Menurut Ning, kedepannya program kerja Apindo Jabar akan lebih keras lagi dalam bekerja.

"Karena PR di Jabar ini sangat luar biasa, terlebih potensinya juga luar biasa," ungkapnya.

Tapi, lanjut Ning, semua itu tidak ada artinya jika mereka tidak melakukan sesuatu untuk potensi itu.

Baca Juga: Rudal Nuklir Hipersonik China Bisa Terbang ke Kutub Selatan Tanpa Bisa Dicegah Sistem Pertahanan AS

"Usai pengukuhan ini, Apindo Jabar akan berusaha untuk mengolah itu semua dengan lebih baik lagi dari yang sebelum-sebelumnya,” katanya.

Ning mengatakan, saat ini pandemi sudah mulai menurun, dan ekonomi mulai bangkit, tentunya Apindo tidak saja mengolah apa yang sudah ada, tapi juga ikut mencari investor baru untuk masuk ke Jabar.

"Kenapa harus ada investor baru? Karena saat ini tingkat pengangguran masih tinggi, dan setelah pandemi ini harus banyak lapangan pekerjaan yang tercipta," ujarnya.

Baca Juga: Akibat Informasi Hoaks Tentang Kesehatan, Bisa Berpotensi Sebabkan Bahaya Kesehatan Anak

Saat ini, lanjut Ning, lapangan kerja yang ada masih di padat karya. Karena tingkat pengangguran banyak dari lulusan SMA.

"Kita akan memfokuskan penciptaan lapangan pekerjaan di sektor padat karya. Karena daya serap pengangguran yang tinggi, menjadi alasan pembukaan lapangan pekerjaan di sektor padat karya," ungkapnya.

Ning memaparkan, bahwa sekarang usaha padat karya ada di wilayah baru, yakni di Cirebon, dengan jenis usaha pembuatan sepatu.

Baca Juga: Lewat DBL Seri Jabar, Inilah Percontohan Pertandingan Basket dengan Penonton

"Nantinya di sana akan ada puluhan ribu karyawan yang terserap dalam waktu dekat. Ada beberapa investor padat karya untuk usaha ini," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam acara tersebut berharap di tengah kondisi pandemi kolaborasi antara BUMN dengan swasta bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Erick berpesan kolaborasi ini bisa menjadi keuntungan bagi semua pihak asalkan bisa menjalankan perannya masing masing.

Baca Juga: Mulai 2023 Akses Jalan Tol dan Jalur Kereta Menuju Pelabuhan Patimban Akan Segera Beroperasi

"Kita BUMN bisa berkolaborasi dengan swasta, jangan jadi menara gading, dan kerjasamanya harus saling menguntungkan. Jangan juga di dalam BUMN ada oknum yang korupsi, dan di swastanya jangan ada tipu-tipu," kata Erick.

Menurut Erick, semuanya harus bisa menjaga market Indonesia. Jangan sampai market ini jadi pertumbuhan bangsa lain.

"Mesti mayoritas untuk tumbuh buat bangsa kita. Kita tidak anti asing tapi keberpihakan itu penting," ujarnya.

"Jabar kan juga bersaing dengan provinsi lain. Maka jabar harus bisa bertransformasi, seperti membuka banyak lapangan pekerjaan, atau inovasi lainnya yang saling mendukung," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler