Garuda Indonesia Mengajukan Prosedur Kebangkrutan Bab 15 di Pengadilan Kebangkrutan New York

26 September 2022, 21:33 WIB
Seorang pekerja berjalan di atas derek saat pesawat Garuda Indonesia diparkir di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, 21 Januari 2022. /REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo

ZONA PRIANGAN - Garuda Indonesia telah meminta pengadilan di New York untuk mengakui kesepakatan restrukturisasi utang maskapai di pengadilan Jakarta, berdasarkan Bab 15 dari Kode Kepailitan AS, kata kepala eksekutifnya pada hari Senin.

Maskapai Garuda Indonesia mengajukan kasus Bab 15 pada akhir pekan lalu di pengadilan kebangkrutan New York, kata CEO Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Reuters.

Bab 15 mengatur kerjasama antara pengadilan AS dan asing, jika ada kepentingan keuangan AS dalam proses.

Baca Juga: Grab Berharap Tidak Melakukan PHK Besar-Besaran Meskipun Pasar Tengah Melemah

Garuda dan krediturnya setuju untuk mengurangi separuh utangnya menjadi sekitar $5 miliar atau sekitar Rp75,5 triliun dalam kesepakatan yang diawasi oleh pengadilan kebangkrutan di Jakarta pada bulan Juni. 

Namun, perjanjian restrukturisasi maskapai saat ini sedang ditentang di Mahkamah Agung negara itu oleh lessor pesawat yang berbasis di Irlandia, Greylag Goose Leasing dan sejauh ini belum ada keputusan yang dibuat.

Lessor sebelumnya keberatan dengan perhitungan klaim mereka sekitar Rp2,3 triliun dalam perjanjian restrukturisasi.

Baca Juga: Penjual Online Banjir Pesanan Memorabilia Kerajaan Pasca Kematian Mendiang Ratu Elizabeth II

Dalam sidang parlemen pada hari Senin, pejabat senior kementerian keuangan Rionald Silaban mengatakan salah satu lessor Garuda Boeing belum berpartisipasi dalam rencana restrukturisasi.

Tetapi, ia mengatakan bahwa pembuat pesawat AS itu pada akhirnya akan berpartisipasi dalam rencana restrukturisasi. Klaim dari Boeing ke Garuda diperkirakan mencapai $822 juta atau sekitar Rp12,4 triliun.

Sementara pihak Boeing sendiri hingga saat ini tidak segera menanggapi permintaan komentar.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler