ZONA PRIANGAN - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah diliburkan.
Interaksi guru dan siswa lebih banyak dilakukan secara online/daring dan tak terasa sudah lima bulan lebih, siswa tidak ke sekolah.
Ada beberapa pihak yang akhirnya terdampak dengan kebijakan sekolah diliburkan, di antaranya warga yang selama ini menjalankan usaha mobil jemputan siswa.
Baca Juga: Investasi yang Menguntungkan, Harga Emas Naik Lagi
Selama sekolah libur, mereka praktis tidak bisa menjalankan usahanya dan tentu saja tidak punya penghasilan.
Beberapa dara pelaku usaha mobil jemputan siswa, akhirnya pontang panting mencari unag untuk memenhi kebutuhan sehar-harinya.
Tragisnya ada yang mengajukan bantuan sosial, namun mereka tidak kebagian, karena jumlah penerima sangat terbatas.
Baca Juga: KPK Kembali Panggil Saksi Dugaan Korupsi Proyek Infrastruktur di Banjar
Sopir antar jemput siswa SD Rancaloa Kota Bandung, Pepen mengaku bingung dengan kebijakan sekolah diliburkan dalam jangaka waktu panjang.