Sementara gejolak kehidupan di lapangan terus bergulir mendekati titik panas. Iyep cs sudah menyatakan kesiapannya saat dihubungi Bang Edi melalui panggilan telepon.
Sepekan memulihkan stamina dan berlatih secukupnya untuk bertarung kembali, kini Iyep cs menantang Cecep dan kawan-kawan untuk datang menebus kekalahan mereka di bentrok massal yang pertama.
Di jalanan, Agus mempertanyakan soal balas dendam yang mungkin dilakukan oleh Udan cs kepada Yayat.
Dengan rasa percaya yang berlebihan, Yayat menduga bahwa para pemungut iuran pedagang kaki lima yang dulu jadi anak buahnya tak akan berani melakukan balas dendam.
Namun, tanpa diduga Udan cs yang tak mau lagi dipecah belah oleh Yayat, terus maju untuk bisa membalas dendam, apalagi bantuan datang dari Didu yang datang ditemani Iwan Tyson.
Agus dan Yayat yang awalnya siap meladeni tantangan Udan, semangatnya melempem saat tahu Udan dan kawan-kawannya kini disertai oleh Didu dan ada Iwan Tyson di sana.
Agus dan Yayat serentak balik kanan dan kabur menghindar untuk datang kembali mengendap-endap mengincar satu per satu para pemungut iuran pedagang kaki lima yang diklaim Yayat sebagai daerah kekuasaan Bang Edi.