Beberapa Mitos Tentang Kolesterol, Pakar Gizi Menjelaskannya Secara Gamblang

- 1 September 2021, 08:33 WIB
Beberapa mitos tentang kolesterol, pakar gizi menjelaskannya secara gamblang.
Beberapa mitos tentang kolesterol, pakar gizi menjelaskannya secara gamblang. /NDTV.com/

ZONA PRIANGAN - Sebagian besar dari kita menghubungkan kolesterol dengan penambahan berat badan dan lemak, tetapi tahukah Anda bahwa seseorang yang dianggap kurus dapat memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Inilah yang dijelaskan ahli gizi selebriti Rujuta Diwekar dalam video terbarunya.

Menjelaskan bahwa kolesterol tidak boleh disamakan dengan lemak, Rujuta mengatakan bahwa kolesterol secara teknis dikenal sebagai Lipoprotein, dan terdiri dari lemak dan protein sesuai dengan namanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kolesterol dibagi menjadi tiga kategori, dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai kolesterol baik, buruk dan sangat buruk.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kadar HDL atau Kolesterol Baik Anda

Ia menjelaskan bahwa High-Density Lipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik karena memiliki lebih banyak protein dan lebih sedikit lemak, sehingga melindungi jantung. Low-Density Lipoprotein, di sisi lain, memiliki lebih banyak lemak jika dibandingkan dengan HDL.

"Inilah mengapa disebut kolesterol jahat, tetapi kita sekarang belajar bahwa itu tidak seburuk yang dibayangkan. Ia memiliki banyak peran seperti membuat hormon Anda, mensintesis vitamin D, memiliki kualitas antioksidan dan membantu menciptakan energi," kata ahli gizi selebriti Rujuta Diwekar dalam video terbarunya yang diunggah di akun Instagram-nya @rujuta.diwekar pada Kamis 26 Agustus 2021.

Dia kemudian menyinggung tentang Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) yang dikenal sebagai kolesterol sangat jahat karena memiliki kadar protein yang rendah. Dia juga berbicara tentang trigliserida, yang menurut ahli dapat dianggap sebagai lemak murni dan menambahkan bahwa semakin rendah levelnya, semakin baik.

Baca Juga: Inilah 3 Tips Super Mudah Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Anda

"Untuk orang-orang yang berjuang melawan kadar kolesterol yang tidak menguntungkan, pakar gizi itu mengatakan bahwa fokusnya adalah pada peningkatan nilai HDL dan mengurangi nilai trigliserida dan VLDL. Ketika nilainya serampangan, itu dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes dalam jangka panjang," kata Rujuta.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Instagram @rujuta.diwekar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x