CEO Pfizer Albert Bourla Terkonfirmasi Postif COVID-19 untuk yang Kedua Kalinya

- 25 September 2022, 23:58 WIB
Albert Bourla, CEO Pfizer menghadiri diskusi di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss 25 Mei 2022.
Albert Bourla, CEO Pfizer menghadiri diskusi di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss 25 Mei 2022. /REUTERS/Arnd Wiegmann

ZONA PRIANGAN - Chief Executive Officer Pfizer Inc Albert Bourla mengatakan pada Sabtu bahwa ia dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes.

"Saya merasa baik dan bebas gejala," kata Bourla dalam sebuah pernyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Bourla, 60, pada bulan Agustus lalu telah terkonfirmasi positif COVID-19 dan telah mendapatkan pengobatan antivirus oral COVID-19 besutan Pfizer bernama Paxlovid. 

Baca Juga: Khosta-2, Virus Kelelawar Rusia yang Dapat Menginfeksi Manusia

Paxlovid adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengobati orang yang berisiko tinggi COVID-19, seperti pasien yang lebih tua.

Sejauh ini, Bourla telah mendapat empat dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech.

Kepala eksekutif mengatakan dia belum mendapat suntikan booster bivalen terbaru.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Kesehatan dari Biji Rami, Nomor Dua dapat Melancarkan Menstruasi

Booster bivalen dikembangkan oleh Moderna dan tim Pfizer serta BioNTech, suntikan bivalen baru ini bertujuan untuk mengatasi subvarian Omicron BA.5 dan BA.4.

Berdasarkan data terbaru, masing-masing subvarian membentuk 84,8% dan 1,8%, dari semua varian yang beredar di Amerika Serikat. 

"Saya belum mendapat booster bivalen terbaru, karena saya mengikuti pedoman CDC untuk menunggu tiga bulan sejak kasus COVID saya sebelumnya pada pertengahan Agustus," tambah Bourla.

Baca Juga: Hasil Studi: Risiko Tinggi Komplikasi Covid-19 yang Parah pada Anak-Anak dengan Imunodefisiensi

Pada bulan Agustus, FDA mengizinkan suntikan booster terbaru dari Pfizer dan Moderna yang menargetkan subvarian Omikron BA.4 dan BA.5 yang dominan.

Badan kesehatan federal mengatakan pada minggu ini bahwa lebih dari 25 juta dosis suntikan bivalen telah dikirim. Sebagian besar terdiri dari vaksin Pfizer/BioNTech, karena produksi vaksin Moderna meningkat.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x