Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Mendesak Pemerintah Mengusut Munculnya Gangguan Ginjal Akut pada Anak

- 13 Oktober 2022, 12:52 WIB
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mendesak pemerintah mengusut penyebab ratusan anak mengalami gagal ginjal akut.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mendesak pemerintah mengusut penyebab ratusan anak mengalami gagal ginjal akut. /Unsplash.com/Aaron Burden

ZONA PRIANGAN - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mendesak pemerintah untuk segera melakukan pengusutan terhadap penyebab ratusan anak Indonesia menderita gangguan ginjal akut misterius.

"Karena tugas negara atau Pemerintah adalah melindungi dan menyejahterakan rakyat, pemerintah harus turun secepatnya untuk mengetahui sebab musabab mengapa hal demikian sampai terjadi," kata Anwar dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.

Lebih lanjut, Anwar menekankan dengan bertindak cepat maka seluruh pihak dapat bersama-sama menentukan dan menempuh langkah-langkah konkret, rasional, dan empirik untuk menghambat, bahkan menghentikan fenomena tersebut.

Baca Juga: Mata Minus Tidak Bisa Diatasi dengan Mengonsumsi Wortel, Begini Kata Dokter Reny Violeta dari RS Sari Asih

Menurut Anwar, jika gangguan ginjal akut misterius pada anak itu tidak segera dicari akar masalahnya dan dicegah serta diatasi, kemungkinan besar anak-anak yang terkena gangguan kesehatan tersebut, aktivitasnya menjadi terbatas.

Pada akhirnya akan mengganggu dan merugikan sang anak, bagi keluarga, masyarakat di sekitar, dan bahkan untuk bangsa dan negara Indonesia.

"Kita tentu saja tidak mau hal demikian terjadi," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Baca Juga: Rambut Anda Ingin Tumbuh Menakjubkan?, Berikut ini 7 Makanan untuk Membantu Merawat Rambut Indah

Pada Selasa, 11 Oktober, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau para orang tua untuk mewaspadai gejala gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada anak, terutama gejala spesifik berupa penurunan volume urine atau air seni.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan anak-anak yang mengalami gangguan ginjal akut misterius, semuanya datang dengan keluhan tidak buang air kecil atau buang air kecil yang sangat sedikit.

"Kami ingin menyampaikan kewaspadaan, adalah bahwa kalau ada penurunan jumlah volume buang air kecil pada anak-anak maka itu harus segera diperiksakan ke rumah sakit," kata Eka.

Baca Juga: Penurunan Berat Badan: 7 Makanan Kalori Negatif yang Perlu Dimasukkan ke dalam Program Diet Anda

Menurut IDAI, gangguan ginjal akut misterius atau disebut dengan acute kidney injury (AKI) progresif atipikal yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia. Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya (unknown origin).

Berdasarkan catatan IDAI, sebanyak 131 kasus telah dilaporkan sejak Januari hingga Oktober dari 14 provinsi di Indonesia.

Sejauh ini, IDAI mencatat kasus gangguan ginjal misterius tersebut, terutama di Jakarta, banyak terjadi pada anak di bawah usia lima tahun, namun ada juga pasien di luar Jakarta yang berusia belasan tahun.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah