Hindari Mengonsumsi Kacang Polong Rosario atau Saga Rambat, Racunnya Bisa Menyebabkan Kematian

- 2 Desember 2022, 22:10 WIB
Kacang polong rosario.*
Kacang polong rosario.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN – Seorang anak berusia 5 tahun tewas dalam waktu 24 jam setelah memakan biji tumbuhan beracun tinggi yang disebut kacang polong rosario atau saga rambat.

Sementara saudaranya yang berusia 7 tahun, yang juga mencerna biji beracun ini, berhasil diselamatkan oleh para dokter di sebuah rumah sakit di New Delhi, India. Kini ia dalam kondisi stabil.

Nama ilmiahnya dikenal sebagai Abrus Precatorius, kacang rosario merupakan salah satu tumbuhan paling beracun di dunia.

Baca Juga: Wanita Asal Oregon Ini Melahirkan Bayi Kembar dari Embrio yang Dibekukan Lebih dari 30 Tahun yang Lalu

Habitatnya ada di India dan kawasan hangat di Asia, tumbuhan ini juga terlihat di Florida dan Hawaii.

Benih tumbuhan ini berwarna merah dengan bintik hitam di ujungnya. Racunnya, abrin, memiliki 30 kali lebih mematikan dari ricin dalam uji coba pada tikus.

Begitu beracunnya sehingga digunakan dalam riset medis karena memiliki potensi membunuh sel-sel kanker.

Baca Juga: Ajaib, Pria India Menelan 1,5 Kilogram Uang Koin dan 63 Sendok, Tidak Tewas Cuma Mengeluh Kembung

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP), abrin bekerja dengan memasuki sel-sel seseorang dan mencegah sel membuat protein yang diperlukan.

Tanpa protein ini, sel-sel akan mati. Proses ini bahkan membahayakan seluruh tubuh dan bisa memicu kematian.

Dampaknya juga bergantung pada apakah abrin ditelan, dihirup atau disuntikan. Kematian akan terjadi dalam 36 hingga 72 jam setelah terpapar.

Baca Juga: Warga Chernihiv Ini Ditembak dan Dikubur oleh Tentara Rusia, Ajaib Muncul dari dalam Tanah Masih Hidup

Seseorang yang menelan abrin, akan muntah-muntah dan diare yang bisa saja disertai darah.

Hal ini akan diikuti dengan dehidrasi yang parah dan tekanan darah menurun. Tanda-tanda lainnya termasuk halusinasi, muncul darah dalam air kencing.

Beberapa hari setelah itu, hati, limpa, dan ginjal akan berhenti bekerja, dan korban akan mati.

Baca Juga: Burung Pipit Sempat Berhenti Bertasbih Kepada Allah SWT, Malaikat Jadi Heran Ternyata Ini Penjelasannya

“Saat kami menerima anak tersebut, saya terkejut mendapati dia terkena racun abrin, yang dilepaskan oleh biji tumbuhan yang disebut Abrus Precatorius, di India dikenal sebagai Ratti atau Gunchi,” kata Dhiren Gupta, seorang konsultan senior di Rumah Sakit Sir Ganga Ram kepada Times of India.

Gupta menjelaskan perawatan ideal adalah dengan membersihkan perut dalam beberapa jam setelah mencerna racun tersebut. Ia juga mengatakan racun ini sama fatalnya seperti racun ular.

Bila seseorang menghirup bentuk serbuknya, dalam beberapa jam akan mengalami sulit bernapas, demam, batuk, mual dan terasa sesak di dada.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x