Ada Lubang di Paru-paru Akibat Menggunakan Rokok Vape

- 15 Maret 2024, 05:13 WIB
Rokok vape atau rokok elektrik.*
Rokok vape atau rokok elektrik.* /Pixabay.com

ZONA PRIANGAN - Seorang pria yang menggunakan vape telah didiagnosis memiliki lubang di paru-parunya yang memicu himbauan kepada para pemuda untuk menghentikan menggunakan rokok elektrik tersebut.

Joseph Lawrence (25), yang tinggal di Las Vegas, mengungkapkan ia sering mengisap rokok vape yang memiliki rasa buah setiap hari selama beberapa tahun.

Tetapi di awal bulan ini ia tiba-tiba merasa sulit untuk bernafas dan dilarikan ke rumah sakit, di mana hasil pindai memperlihatkan ia memiliki lubang di paru-parunya.

Baca Juga: Ikan yang Tertangkap Kamera Sedang 'Mengisap Rokok' Berhasil Dibidik Sebelum Rokok Dilahap Semuanya

Ratusan zat pengiritasi dalam rokok elektrik bisa memicu peradangan yang merusak lapisan paru-paru, yang bisa menimbulkan risiko komplikasi bahkan berbulan-bulan setelah berhenti menggunakan vape.

Mengempisnya paru-paru terjadi ketika ada lubang di paru-paru yang memungkinkan udara dengan cepat menuju hampa udara – area yang tidak berisi apapun – antara paru-paru dan dinding dada, menyebabkan paru-paru mengempis. Kondisi ini jarang fatal dan bisa dirawat di rumah sakit.

Lawrence menulis di platform X: “Bila anda menggunakan vape, lebih baik berhenti. Saya memiliki lubang di paru-paru dan dilarikan ke UGD karena tidak bisa bernafas.

Baca Juga: Cukai Rokok Sah Naik 12,5 Persen di 2021

“Alhamdulilah kini saya berangsur membaik dan tidak kolaps.” Ia menambahkan: “Rawatlah dirimu sendiri dan segeralah berhenti, itu tidak ada gunanya.”

Dia merupakan salah seorang dari sejumlah orang Amerika yang menderita akibat rokok elektrik, setelah seorang pecandu vape dari Florida juga terungkap menderita akibat komplikasi. Dalam kasus lain, seorang pemuda berussia 19 atahun di West Virginia paru-parunya mengempis selama empat kali.

Kebanyakan rokok vape kurang diatur dan dibuat di China, dan telah membanjiri AS dalam tahun-tahun ini, dan FDA berusaha untuk meregulasi pasarnya.

Baca Juga: Awas! Perokok Sigaret Sekaligus Vape Berpotensi Menderita Kerusakan Jantung dan Paru-paru

Vape popularitasnya naik di AS yang diperkirakan 8,1 juta orang Amerika, termasuk 3 juta siswa sekolah menengah dan atas, mengisap vape setiap minggunya.

Kolapsnya paru-paru menghentikan organ ini untuk menggembung dan mengempis dengan baik yang memaksa udara masuk dan keluar, membuat penderita kesulitan untuk bernafas dan sakitnya dada seperti ditusuk dan denyut jantung menjadi cepat.

Penyakit ini jarang menjadi fatal, tetapi para dokter mengatakan penderita perlu ditangani dengan cepat untuk mencegah lubang tersebut menjadi lebih buruk atau menurunnya tingkat oksigen dalam darah yang bisa merusak organ-organ dalam.

Baca Juga: Vape, Rokok Elektrik yang Berbahaya, Hasil Penelitian Menyimpulkan Pengguna Mudah Terserang Asma

Penderita akan ditangani dengan cara menyelipkan sebuah tabung ke dalam dada untuk menyedot udara keluar dari ruang hampa agar pulih, sambil memberikan cukup waktu bagi paru-paru untuk sembuh dan menutupnya lubang tersebut.

Dr Panagis Galiatsatos, seorang dokter di Johns Hopkins, Maryland, mengatakan kepada  DailyMail.com:

“Jika anda mengisap vape terus menerus, anda membuat dinding paru-paru kehilangan integritasnya, menjadi lebih lemah dan kemudian, dalam situasi tertentu bisa merobeknya.”

Baca Juga: Xiaomi Siap Rilis 14 Lite di India: Bocoran Spesifikasi dan Fitur Terbaru!

Dr Galiatsatos, yang juga juru bicara Asosiasi Paru-paru Amerika, mengakan ia sudah melihat dua pasien muda dengan penyakit  yang kondisinya sama.

Vape sebelumnya dibanggakan sebagai cara sempurna membantu perokok berhenti dari kebiasaannya.

Baca Juga: Seorang Wanita Bercanda dengan Pegawai Toko tentang Ramalan Lotre Masa Depan Berbuah Kemenangan Rp7,78 Miliar

Tetapi dengan berkembangnya vape dengan aroma buah-buahan membuat generasi mudanya kecanduan pada alat tersebut.

Berbagai studi kini mulai membuktikan bahwa menggunakan vape tidak baik bagi paru-paru dibanding rokok tradisional karena sama-sama mengandung bahan kimia beracun.***

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x