China Terus Mengelak, AS Klaim Miliki Bukti Baru Virus Corona Kemungkinan dari Laboratorium di Wuhan

18 Januari 2021, 11:19 WIB
Ilustrasi virus corona yang terus menyebar. /Gerd Altmann/Pixabay

ZONA PRIANGAN - Pemerintah China tidak pernah transparan dalam hal asal-usul virus Corona.

Bahkan China telah berulang kali mengelak serta menolak tuduhan bahwa virus itu mungkin muncul di laboratorium mereka.

Jumat, 15 Januari 2021, Amerika Seikat (AS) mengklaim bahwa mereka memiliki bukti baru.

Baca Juga: Wahai Para Wanita, Ketahui Bahwa Pria Punya Rahasia yang Sering Ditutupi, Ini 6 Diantaranya

Bukti yang menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin berasal dari laboratorium China.

Sebagaimana diberitakan ringtimesbanyuwangi.com sebelumnya dalam artikel: AS Klaim Miliki Bukti Baru Bahwa Virus Corona Mungkin Berasal dari Laboratorium China

Dilansir dari laman Scmp.com, Minggu, 17 Januari 2021, secara khusus Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa para peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada musim gugur 2019.

Baca Juga: Ini Jadwal Pencairan BLT BPJS Rp2,4 Juta di Januari, Disalurkan dalam 2 Kali Transfer Selama 4 Bulan

Ini terjadi sebelum kasus pertama yang diidentifikasi di kota tersebut, dan dengan gejala yang dikatakan konsisten dengan Covid-19, atau penyakit musiman yang umum.

“Kurangnya transparasi China terkait asal virus corona sudah lebih dari setahun yang lalu. Upaya untuk menutupi kekurangan awal dalam tanggapan negara terhadap wabah, membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan yang jelas,” katanya.

Tetapi pernyataan singkat yang tidak ditandatangani tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum Trump meninggalkan kantor, serta tidak memberikan data untuk mendukung klaimnya.

Baca Juga: Cara Pencairan BLT UMKM Rp2,4 Juta, bagi Mereka yang Belum Punya Rekening Bank Penyalur

China telah berulang kali menolak tuduhan bahwa virus itu mungkin muncul di laboratorium. AS tidak mengatakan bagaimana memperoleh bukti baru tentang virus tersebut di lab.

Tuduhan tersebut muncul ketika China menghadapi kritik karena awalnya mencegah beberapa anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memasuki negara itu sebagai upaya melacak asal-usul Covid-19.

Atas larangan memasukin negara, China mengatakan bahwa mereka belum lulus pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Hari ke 10 Bencana Longsor Cimanggung, Jumlah Korban 32 Orang Meninggal, 8 Orang dalam Pencarian

Sementara itu, para ahli akhirnya diberikan izin. Akhirnya, China dikritik oleh WHO karena menunda rencana kunjungan misi.

Sejak wabah virus corona meledak di sekitar Wuhan, China telah diawasi. Tetapi, pemerintahan Trump juga berusaha untuk lebih menyalahkan pihak berwenang di Beijing setelah pandemi merebak di AS, serta kematian yang melonjak.

Trump dan Menteri Luar Negeri AS Michael Poppeo sering menyebut peyakit tersebut sebagai “virus China”, “wabah China”. Dan “virus Wuhan”.

Baca Juga: Biasa Minum Kopi Instan Sachetan, Ketahui Ini 8 Bahayanya, Nomor 5 Tinggi Risikonya

Atas tuduhan tersebut, China melakukan kampanye untuk meragukan virus corona berasal dari negaranya.

Media pemerintahan China bahkan mempermainkan penelitian dengan menunjukkan bahwa ada kasus di Italia dan AS yang mendahului kasus di Wuhan, dan mengisyaratkan bahwa patogen bisa masuk ke negara itu melalui makanan atau kemasan beku.

Pada hari Jumat, 15 Januari 2021, diumumkan bahwa 2 juta orang telah meinggal di seluruh dunia akibat virus corona, dengan hampir 400 ribu kematian di AS.*** (Lilia Sari / Ringtimesbanyuwangi.com)

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Ringtimes Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler