Rusia Luncurkan Satelit Militer Rahasia, Kemungkinan Sistem Anti-Rudal

26 November 2021, 08:10 WIB
Rusia luncurkan satelit militer rahasia, kemungkinan sistem anti-rudal. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Rusia pada Kamis, 25 November 2021 berhasil menempatkan satelit militer ke orbit yang diyakini sebagai bagian dari sistem anti-rudal peringatan dini Kremlin.

Sebuah roket Soyuz yang membawa muatan rahasia meluncur dari kosmodrom Plesetsk di Rusia utara pada Kamis pagi dini hari, kata kementerian pertahanan.

Tepat pukul 0109 GMT, sebuah roket diluncurkan yang menempatkan "pesawat ruang angkasa ke orbit untuk kepentingan kementerian pertahanan", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Interfax.

Itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Elang Botak Membuat Kejutan, Mencuri Hiu Saat Ditarik Seorang Pemancing di Pantai Florida

Laman Spaceflightnow yang selalu memuat tentang berita peluncuran luar angkasa, peluncuran tersebut dapat mengirimkan satelit Tundra.

Menurut Interfax, Rusia sebelumnya telah meluncurkan satelit Tundra pada 2015, 2017 dan 2019.

Sementara laman spesialis Russian Space Web mengatakan bahwa jalur darat peluncuran Kamis itu cocok dengan misi sebelumnya yang mengirimkan satelit untuk sistem peringatan rudal Rusia bernama Kupol atau kubah.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 26 November 2021: Irvan Terkesiap, Rendy Bisa Menunjukkan Siapa Pemerkosa Jessica

Diluncurkan pada 2019, Kupol dirancang untuk mendeteksi peluncuran rudal balistik dan melacaknya ke lokasi pendaratannya, meskipun konfigurasi pastinya tidak diketahui.

Pada 2018, AS, yang mencurigai Rusia berusaha mengembangkan senjata luar angkasa, mengatakan pihaknya khawatir dengan perilaku yang sangat tidak normal dari satelit Rusia. Moskow menolak apa yang disebutnya sebagai "tuduhan tidak berdasar".

Pekan lalu, Rusia menghadapi reaksi internasional setelah militernya menghancurkan satelit yang menciptakan awan puing-puing ruang angkasa yang memaksa kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk berlindung.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler