Pasukan Ukraina Dapat Tambahan 80.000 Personel, Pasukan Lintas Udara Rusia Mendarat di Kharkiv

2 Maret 2022, 12:42 WIB
Ilustrasi tentara Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pasukan Ukraina dapat tambahan 80.000 warga dari berbagai negara yang pulang ke Kiev untuk melawan Rusia.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ukraina mengatakan, tambahan personel meningkatkan moralitas tentara yang sedang berjuang.

"Sebagian besar orang yang kembali adalah laki-laki dan mereka telah bergabung dengan barisan militer," posting Kemendagri Ukraina di Telegram.

Baca Juga: Ukraina Lumpuhkan Dua Regu Pembunuh dari Chechnya, Nyawa Volodymyr Zelensky Selamat Berkat Bantuan Intel Rusia

Menurut Kemendagri, para laki-laki Ukraina itu masuk dalam pasukan pertahanan teritorial untuk mengusir tentara Rusia.

Sementara Rusia masih terus meningkatkan serangan dengan mendaratkan pasukan lintas udara di Kharkiv, lapor Aljazeera.

Tak lama setelah pendaratan, terjadi bentrokan yang sengit di wilayah timur kota itu, pernyataan militer Ukraina.

Baca Juga: Tank Rusia Gagal Menyerang Gegara Tentara Ukraina Ini Nekat Meledakkan Diri Hancurkan Jembatan Henichesk

“Pasukan lintas udara Rusia mendarat di Kharkiv… dan menyerang sebuah rumah sakit setempat,” kata militer di aplikasi perpesanan Telegram.

"Ada pertarungan yang sedang berlangsung antara penjajah dan Ukraina," tambah pernyataan itu.

Bentrokan juga terjadi di Zhytomyr. Serangan Rusia mengakibatkan empat orang tewas, termasuk seorang anak.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Jenderal Magomed Tushaev yang Memimpin Pejuang Chechnya di Pertempuran Kiev

Penasihat menteri dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko mengatakan, korban tewas saat pasukan Rusia melepaskan rudal jelajah menembaki pemukiman.

Anton Gerashchenko melaporkan di saluran Telegramnya bahwa rudal itu tampaknya ditujukan di dekat pangkalan Brigade Lintas Udara ke-95 di Zhytomyr, 120km (75 mil) barat Kiev.

Bangunan tempat tinggal di dekat pangkalan itu terbakar dan sejauh ini, empat orang telah tewas. Termasuk seorang anak.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler