Rusia Teriakkan Perdamaian, Negara Barat Menilai Pertanda Pasukan Vladimir Putin Sudah Menyerah

16 Juli 2022, 13:52 WIB
Kotak pil beton yang dikirim oleh Rusia ke Ukraina adalah bukti taktik yang lebih defensif dari pasukan Vladimir Putin.* /east2west news /Ivan Yakovina

ZONA PRIANGAN - Seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa Moskow akan menanggapi secara positif jika Kiev siap untuk melanjutkan negosiasi perdamaian.

Namun negara Barat menilai tawaran perdamaian dari Kremlin, menunjukkan pasukan Vladimir Putin mulai khawatir kalah dalam perang di Ukraina.

Seperti diketahui, Rusia belakangan makin banyak menanggung kerugian, baik dari tewasnya prajurit maupun kehancuran alat perang.

Baca Juga: Mengejutkan, Rusia Akhirnya Menyerah

Itu akibat serangan balik pejuang Kiev yang menggunakan senjata HIMARS yang dipasok Amerika Serikat dan howitzer dari sejumlah negara NATO.

Penggunaan HIMARS oleh tentara Ukraina mengubah perang, dimana pejuang Kiev kini mampu mengimbangi bahkan balas menggempur pasukan Rusia.

Krisis senjata yang dialami pasukan Vladimir Putin diperkuat dengan strategi baru mereka yang mengandalkan pertahanan ketimbang serangan.

Baca Juga: Adegan Lucu, Tentara Rusia Kabur Mengenakan Pakaian Seadanya tapi Masih Ingat Membawa Barang Curian

Alih-alih memperoleh senjata baru, tentara Rusia justru dikirim kotak pil beton sebagai sarana pertahanan dari roket Ukraina.

Video dan foto yang beredar menunjukkan konvoi kendaraan militer dari Rusia membawa kotak pil beton menuju wilayah pendudukan.

Wartawan pro-Ukraina Ivan Yakovina memposting di Facebook gambar "kotak pil beton bertulang siap pakai yang dibawa ke Ukraina dari Rusia."

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia

Dia mengatakan ini berarti bahwa Putin telah kehabisan kekuatan untuk menyerang.

Yakovina melanjutkan: "Dia akan menggali. Saya yakin Moskow akan segera meneriakkan perdamaian dan keinginan untuk 'menghentikan perang mengerikan yang dimulai Barat'."

“Pada saat yang sama, Ukraina akan dituduh gila haus darah dan agresi yang tidak masuk akal," ujar Yakovina yang dikutip Express.

Baca Juga: Beredar Video Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Menyerah dan Mohon Ampun Kepada Ramzan Kadyrov

“Saya dapat secara langsung mendengar teriakan para propagandis TV dan melihat artikel-artikel pendukung Putin di Barat: 'Saatnya memaksa Zelensky untuk memulai negosiasi', 'Rusia hanya menginginkan perdamaian', 'Kiev bersikeras untuk melanjutkan pembantaian yang tidak masuk akal' dan semuanya barang itu."

Dia mengatakan untuk mencegah hal ini NATO harus segera meningkatkan volume pasokan senjata ke Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler