ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin yang siap diberangkatkan ke Ukraina dilanda kepanikan saat upacara pelepasan mereka di Kremlin.
Semula upacara berjalan lancar, hingga muncul parade kendaraan militer. Masalah terjadi ketika kendaraan tempur lapis baja Uni Soviet meluncur tak terkendali.
Kendaraan itu menabrak barisan tentara Rusia. Bahkan seorang prajurit yang berdiri di barisan kanan paling belakang terlindas.
Dalam rekaman video yang beredar, pemandangan mengerikan saat prajurit terlindas dan tubuhnya tak terlihat di bawah kendaraan roda delapan.
Uniknya, ketika kendaraan roda delapan menjauh, prajurit itu muncul dan berdiri kembali berusaha memasuki barisan.
Tapi yang terjadi, dia ambruk sambil memegangi perutnya. Saat itulah terjadi kepanikan. Rekan-rekan prajurit Moskow mengerumuni tentara yang ambruk itu.
Dari sudut lain yang difilmkan di permukaan tanah, rekaman menangkap momen yang tepat ketika tentara Rusia ditabrak oleh kendaraan lapis baja.
Adegan grafis menunjukkan pria itu terlindas dan terperangkap di bawah beban kendaraan roda delapan yang besar.
Sementara beberapa tentara yang direkrut bergegas untuk membantu orang yang terluka, tentara lain yang menyaksikan rekan prajurit mereka diinjak-injak, kembali ke formasi mereka, jelas bingung dengan kejadian itu.
Baca Juga: Pejuang Kiev Kembali Mengusir Pasukan Vladimir Putin di Kota Berislav dengan Menggunakan HIMARS
Rekaman mengejutkan telah muncul setelah Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial cepat dari 300.000 orang tambahan untuk bertahan dengan invasi ke Ukraina.
Dekrit mobilisasi parsial Kremlin telah mendapat banyak sorotan dari penduduk sipil di Rusia dan para pemimpin dunia di seluruh dunia, tulis Express.
Warga membanjiri kota-kota besar menyusul pengumuman tersebut dengan gelombang protes anti-perang yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa mobilisasi kemungkinan akan diperluas dalam waktu dekat.
Pihak berwenang Kremlin menanggapi dengan segera menahan lebih dari 2.400 karena keterlibatan mereka dalam demonstrasi anti-perang dalam seminggu setelah deklarasi Presiden Putin, menurut organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Moskow OVD-Info.
Ribuan warga sipil Rusia melarikan diri dari negara itu karena takut akan panggilan wajib militer.
Permintaan untuk penerbangan satu arah ke luar negeri melonjak setelah Vladimir Putin mengkonfirmasi perintah eksekutif untuk mobilisasi telah ditandatangani.***