Warga Marah Hancurkan Salib Besar di Puncak Gunung Tzouhalem, Ada yang Usul Ganti dengan Tiang Totem

- 21 Juli 2021, 18:04 WIB
Lokasi salib besar yang sudah dihancurkan di puncak Gunung Tzouhalem Pulau Vancouver Kanada.*
Lokasi salib besar yang sudah dihancurkan di puncak Gunung Tzouhalem Pulau Vancouver Kanada.* /Twitter /colleen_bermuda

ZONA PRIANGAN - Hilangnya salib ukuran besar di puncak Gunung Tzouhalem Pulau Vancouver Kanada jadi perbincangan hangat di komunitas setempat.

Salib berwarna putih itu, selama ini menjadi ikon dataran tinggi yang menghadap ke Lembah Cowichan, Provinsi British Columbia.

Ada dugaan, salib itu sengaja dihancurkan oleh keluarga Suku Cowichan yang marah menyusul penemuan kuburan tak bertanda di bekas sekolah suku pribumi.

Baca Juga: Alfie, Angsa Lucu Menghadapi Hukuman Mati, Warga Marah Desak Wali Kota untuk Menyelamatkan

Suku Cowichan mendesak permintaan maaf dan pertanggungjawaban pihak gereja atas hilangnya anak-anak mereka di masa lalu.

Terkait penghancuran tanda salib besar di puncang Gunung Tzouhalem memang belum ada bukti terkait dengan penemuan kuburan massal.

Namun, belakangan ada permintaan sejumlah orang, di bekas lokasi salib yang dihancurkan, dipasang tiang totem yang menjadi ciri khas Suku Cowichan.

Baca Juga: Chihuahua, Anjing Kecil dan Lucu Ini Menghadapi Hukuman Mati Karena Menggigit Seorang Wanita

Sampai saat ini, di lokasi bekas salib yang dihancurkan hanya tersisa dasar beton dan sebongkah logam ukuran kecil.

Situs salib putih itu berada di lahan seluar 40 hektare yang telah menjadi milik Konservasi Alam Kanada sejak 2009.

Kawasan itu berada di dalam Cagar Alam Chase Woods di jantung wilayah tradisional Suku Cowichan.

Baca Juga: Nyaris Direbus di Panci, Hidup Larry Terselamatkan oleh Koki Restoran di Manchester

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab ataas penghancuran salib, tetapi pengguna media sosial dengan cepat berspekulasi itu sebagai respons penemuan kuburan massal di Pulau Penelakut.

Pada 8 Juli, perwakilan suku Penelakut mengkonfirmasi telah menemukan lebih dari 160 kuburan tidak berdokumen dan tidak bertanda.

Lokasi kuburan massal tidak jauh dari tempat sekolah perumahan yang dijuluki 'Alcatraz Kanada', tulis rt.com.

Baca Juga: Henry, Kucing yang Nyaris Menerima Hukuman Mati di Texas Terselamatkan Secara Dramatis

Menurut Wali Kota Cowichan Utara, Al Siebring, salib itu "sengaja dilepas" setelah dipotong dari dasarnya menggunakan penggiling logam.

Dia mengatakan kepada outlet berita CHEK bahwa salib adalah monumen komunitas yang penting.

Siebring berkata, “Saya telah melihat banyak obrolan online tentang berbagai saran tentang apa yang mungkin Anda gantikan [salib]."

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

"Ada yang bilang pasang tiang totem, ada juga yang bilang pasang tiang totem dan salib."

"Saya yakin akan ada diskusi dengan Suku Cowichan dan First Nations lokal dan pihak konservasi dalam beberapa minggu ke depan," katanya kepada outlet tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi tindakan vandalisme yang mengarah pada perusakan gereja-gereja Katolik dan patung-patung berbagai tokoh sejarah Kanada.

Baca Juga: Otak Udang Itu Gambaran Orang Bodoh, tapi Patrick Lebih Bodoh Karena Bintang Laut Tak Punya Otak

Namun, dalam sebuah posting pribadi di Facebook, Siebring dilaporkan mendesak orang-orang untuk tidak menyamakan pemindahan salib dengan tindakan vandalisme lainnya sampai motifnya diketahui.

Siebring mengatakan kepada CHEK News bahwa North Cowichan/Duncan Royal Canadian Mounted Police sedang menyelidiki hilangnya salib tersebut.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x