ZONA PRIANGAN - Seorang mantan menteri keamanan senior China menggunakan kode "seafood" untuk menerima suap.
Dia mengaku menerima suap lebih dari 90 juta yuan atau sekitar Rp203 miliar untuk kepentingan pribadi.
Sun Lijun, wakil menteri keamanan publik hingga 2020, mengatakan bahwa dia biasa menerima uang tunai empat hingga lima kali setahun, yang disamarkan dalam “lunchbox".
Baca Juga: Tradisi Pernikahan Hantu, Influencer Cantik Bunuh Diri Disiarkan Langsung di Media Sosial China
Pengakuan tersebut ditayangkan dalam sebuah film dokumenter lima episode oleh penyiar stasiun televisi milik pemerintah China Central Television (CCTV).
Sun mengatakan dia biasa menerima uang dan kartu deposito bank dari Wang Li-ke, mantan wakil kepala provinsi pesisir timur-tengah Jiangsu.
Wang kemudian diangkat menjadi kepala polisi di provinsi tersebut, yang dikenal sebagai penghasil kepiting dan ikan.
Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah
“Dia [Wang] datang ke Beijing sekitar empat atau lima kali setahun, dan setiap kali dia memberi saya $300.000 [sekitar Rp4 miliar] dalam lunchbox," ujar Sun.
"Setiap kali dia datang, dia bilang dia membawa 'sedikit seafood', lalu saya tahu apa yang terjadi,” kata Sun, dikutip ZonaPriangan.com dari South China Morning Post, Selasa 18 Januari 2022.
Sun adalah salah satu politisi terkenal yang menghadapi pengawasan di bawah kampanye anti- korupsi Presiden Xi Jinping, yang diluncurkan setelah ia berkuasa pada akhir 2012.
Baca Juga: 18.000 Makam Aneh Berbentuk Liontin Terekam oleh Citra Satelit di Kabupaten Khaybar, Arab Saudi
Dia dikeluarkan dari Partai Komunis dan dilucuti gelarnya pada September lalu.
Pekan lalu, dia secara resmi didakwa karena menerima suap, memanipulasi pasar sekuritas, serta tuduhan kepemilikan senjata secara ilegal.
Tuduhan terhadap Sun, yang sebelumnya pada tahun 2020 dikirim oleh presiden ke Wuhan untuk mengawasi penanganan pandemi, telah memicu kecaman atas korupsi di kepolisian dan pejabat pemerintah.
Ini juga memicu perdebatan tentang praktik menyuap pejabat yang menyamar dalam kotak hadiah kue bulan dan teh yang sudah berlangsung lama.
Terdakwa Wang juga dikeluarkan dari partai dan didakwa dengan penyuapan. Sun juga mengaku membantu Wang untuk mendapatkan promosi jabatan.
"Saya melihatnya sebagai salah satu dari orang-orang saya sendiri," kata Sun.
Baca Juga: Pesawat Inggris Jatuh Kena Tembakan Roket, Dua Pilot RAF Disiksa Secara Brutal hingga Luka Bakar
Sun sebelumnya dituduh "meninggalkan jabatannya" selama pandemi ketika dia mengawasi tanggap darurat Covid-19 di Wuhan.
Dia juga dituduh telah melakukan jual-beli jabatan, menerima suap dalam bentuk uang dan properti dalam jumlah besar, menghadiri jamuan makan dan kegiatan hiburan kelas atas, dan terlibat dalam gaya hidup mewah untuk waktu yang lama.***