Vladimir Putin Kembali Perintahkan Pelepasan Rudal Mematikan Kedua ke Kota Nizhyn, NATO Menyebutnya Sizzler

- 20 Maret 2022, 20:09 WIB
Rudal generasi terbaru Rusia cukup cepat dan gesit untuk menghindari pertahanan saat ini.*
Rudal generasi terbaru Rusia cukup cepat dan gesit untuk menghindari pertahanan saat ini.* /Russian Military Defence/

ZONA PRIANGAN - Dari Laut Hitam, pasukan Vladimir Putin menggencarkan serangan rudal mematikan ke target di Ukraina.

Sebelumnya, rudal Kinzhal Rusia menghantam gudang senjata Ukraina di Deliatyn, Ivano-Frankivsk Oblast.

Kini rudal jelajah Kalibr (Sizzler - istilah NATO) menghancurkan pabrik perbaikan kendaraan lapis baja Ukraina di Kota Nizhyn.

Baca Juga: Rudal Kinzhal dan Iskander-M Belum Membuat Ukraina Menyerah, Petinggi Militer Rusia Justru Banyak yang Tewas

Serangan rudal jelajah Kalibr menandai gempuran lebih intens dari pasukan Kremlin di negara bagian Chernihiv, 116 mil timur laut Kiev.

Vladimir Putin telah memerintahkan armada kapal perangnya di Laut Hitam, lepas pantai Krimea menyiagakan sejumlah rudal.

Dikutip Daily Star, Juru bicara Igor Konashenkov mengatakan: "Pabrik perbaikan kendaraan lapis baja Ukraina di Nizhyn rusak dihancurkan dengan rudal jelajah Kalibr berbasis laut yang diluncurkan dari perairan Laut Hitam."

Baca Juga: Komandan Resimen Pengawal ke-331 Rusia, Kolonel Sergei Sukharev Tewas Berdampingan Bersama 4 Anggotanya

Konashenkov menambahkan bahwa rudal Kalibr yang diluncurkan dari Laut Kaspia dan rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari wilayah udara di atas Krimea juga telah menghancurkan pangkalan penting Ukraina.

Target yang hancur biasa digunakan untuk menyimpan bahan bakar dan pelumas di dekat Kostayantynivka, di wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan.

Peluncuran rudal Kinzhal hari Minggu belum diverifikasi secara resmi. Namun, mereka digunakan pada Sabtu, 19 Maret, di Ukraina barat.

Baca Juga: Lahir di Kiev, Andrey Paliy Ikut Menyerang Ukraina, Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Ini Tewas di Mariupol

Dilaporkan menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk.

Rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kh-47M2 Kinzhal, diduga mampu mencapai kecepatan Mach 10 (7672 mph) dan jarak hingga 1.700 mil. Itu juga secara teoritis dapat membawa hulu ledak nuklir.

Sebagai perbandingan, rudal jelajah Tomahawk AS adalah subsonik, artinya lebih lambat dari kecepatan suara, dan bergerak sekitar 550 mph, dan menempuh jarak maksimum sekitar 1500 mil.

Baca Juga: Takut Ancaman Rusia, Inggris Batalkan Pemecatan 10.000 Tentara dan Urung Menghancurkan Puluhan Tank

Kremlin mengatakan senjata mematikan itu, yang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, "tak terbendung".

Berbicara di sebuah forum energi di Moskow tahun lalu, Putin juga mengatakan bahwa senjata "antarbenua" miliknya dapat melakukan perjalanan lima kali lebih cepat daripada yang dikembangkan di Amerika.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x