Militer Ukraina Kumpulkan Jenazah Prajurit Rusia yang Tewas ke Dalam Gerbong Berpendingin

- 14 Mei 2022, 19:58 WIB
Prajurit Ukraina membawa mayat tentara Rusia yang terbunuh selama berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina, sebelum memasukkannya ke dalam gerbong berpendingin, di Kyiv, Ukraina, 13 Mei 2022.
Prajurit Ukraina membawa mayat tentara Rusia yang terbunuh selama berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina, sebelum memasukkannya ke dalam gerbong berpendingin, di Kyiv, Ukraina, 13 Mei 2022. /REUTERS/Valentyn Ogirenko TPX Images of The Day/

Baca Juga: Wanita Muda Bintang Olimpiade Ukraina Kini dengan Senapan Mesin Berada di Garis Depan Tak Takut dengan Rusia

Banyak dari mereka yang masih bekerja di pabrik baja adalah anggota Resimen Azov. Wakil komandan Sviatoslav Palamar mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya akan terus melawan selama mereka bisa.

"Musuh kami, didukung oleh pesawat dan artileri, terus menyerang. Mereka melanjutkan serangan mereka di posisi kami, tetapi kami terus mengusir mereka," katanya pada forum online yang disiarkan di YouTube.

Ukraina telah mengusulkan untuk mengevakuasi 38 dari pembela yang terluka paling parah, menawarkan untuk membebaskan sejumlah tawanan perang Rusia sebagai imbalannya.

Baca Juga: Rusia Bersumpah akan Merespons Saat Finlandia Bergabung dengan NATO

"Saat ini negosiasi yang sangat kompleks sedang berlangsung pada fase berikutnya dari misi evakuasi - pemindahan para petugas medis yang terluka parah," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam pidato larut malam.

Anna Kuznetsova, wakil kepala Duma Rusia atau majelis rendah parlemen, mengunjungi Kherson, menawarkan bantuan kepada penduduk kota kecil Ukraina selatan yang direbut pada minggu pertama invasi, kantor berita negara RIA melaporkan pada hari Sabtu.

Ada juga pertempuran baru di sekitar Snake Island, sebuah pulau yang berlokasi strategis yang mengendalikan jalur pelayaran vital di Laut Hitam.

Baca Juga: Konflik Terbuka Pasukan Ukraina Melawan Separatis Dukungan Rusia di Titik Strategis Aliran Gas di Sokhranovka

Kremlin menyebut invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi negara tetangganya itu yang mengancam keamanannya. Ukraina mengatakan itu tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia dan bahwa kematian ribuan warga sipil dan penghancuran kota-kota menunjukkan Rusia mengobarkan perang agresi.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x