Di Hadapan Parlemen, Vladimir Putin Menantang NATO: Jika Ingin Mengalahkan Rusia, Sekarang Boleh Dicoba

- 8 Juli 2022, 07:34 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.*
Presiden Rusia, Vladimir Putin.* /Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Vladimir Putin tidak terpengaruh dengan kerugian yang diderita pasukan Rusia selama invasi di Ukraina.

Vladimir Putin tetap laju, mengabaikan kehancuran demi kehancuran yang dialami prajurit Moskow di lapangan.

Pemimpin Kremlin itu tetap mempertahankan tekadanya ingin menguasai Ukraina dengan dalih denazifikasi dan demiliterisasi.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Setelah gagal menaklukan Kiev, pasukan Rusia kini dikonsentrasikan untuk membersihkan tentara Ukraina di wilayah Donbass (Donetsk dan Luhansk).

Dalam pidato yang berapi-api di hadapan pemimpin parlemen, Vladimir Putin justru melemparkan tantangan kepada negara Barat (NATO).

"Jika Barat ingin mengalahkan Rusia di medan perang, boleh dicoba," pernyataan Vladimir Putin seolah menantang NATO.

Baca Juga: Tiga Brigade Ukraina Lakukan Pengepungan Terhadap Konvoi Senjata Rusia, Ini yang Terjadi di Kharkiv

Rusia baru saja memulai di Ukraina, kata Putin dalam pidato hawkish kepada para pemimpin parlemen, dan prospek untuk negosiasi apa pun akan semakin redup, saat konflik semakin berlarut-larut.

Dia mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi: "Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang."

“Apa yang bisa kamu katakan, biarkan mereka mencoba. Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami sampai Ukraina terakhir," ucapnya yang dikutip Express.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Komandan Tank Rusia Berpangkat Letnan Kolonel dalam Pertempuran di Donbass

“Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini. Semua orang harus tahu bahwa, pada umumnya, kita belum memulai apa pun dengan sungguh-sungguh," ungkap Putin.

“Pada saat yang sama, kami tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi mereka yang menolak, mereka harus tahu bahwa semakin jauh, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," tegasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah