Mantan Pejabat Senior AS Ini Mengaku sebagai Otak dari Percobaan Kudeta di Negara-negara Asing

- 14 Juli 2022, 11:00 WIB
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton tiba untuk berbicara tentang kerusuhan politik di Venezuela setelah kekerasan pecah pada protes anti-pemerintah di dekat Caracas, di luar Gedung Putih di Washington, AS, 30 April 2019.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton tiba untuk berbicara tentang kerusuhan politik di Venezuela setelah kekerasan pecah pada protes anti-pemerintah di dekat Caracas, di luar Gedung Putih di Washington, AS, 30 April 2019. /REUTERS/Joshua Roberts

"Saya merasa ada hal-hal lain yang tidak Anda katakan kepada saya (di luar Venezuela)," kata pembawa acara CNN itu, yang memicu balasan dari Bolton: "Saya yakin ada".

Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 14 Juli 2022: Peluru Fitnah Elsa Mulai Ditembakkan tapi Sal Telak Bisa Menjebak si Frozen

Banyak pakar kebijakan luar negeri selama bertahun-tahun mengkritik sejarah intervensi Washington di negara-negara lain, dari perannya dalam penggulingan perdana menteri nasionalis Iran Mohammad Mosaddegh pada tahun 1953 dan perang Vietnam, hingga invasinya ke Irak dan Afghanistan pada abad ini.

Tetapi sangat tidak biasa bagi para pejabat AS untuk secara terbuka mengakui peran mereka dalam memicu kerusuhan di negara-negara asing.

"John Bolton, yang menjabat di posisi tertinggi di pemerintahan AS, termasuk duta besar PBB, dengan santai membual tentang dia membantu merencanakan kudeta di negara lain," kata Dickens Olewe, seorang jurnalis BBC dari Kenya, menulis di Twitter.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah