AS setuju dengan penilaian Inggris dan Prancis bahwa Iran yang memasok drone ke Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung kesepakatan 2015, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, Senin.
Pejabat Barat, yang menolak disebutkan namanya karena sifat sensitif dari masalah tersebut, mengatakan bahwa drone, transfer rudal juga melanggar resolusi PBB 2231.
Baca Juga: Putin Menjanjikan Diakhirinya Mobilisasi di Ukraina, Harus Selesai Dalam Dua Minggu
Beberapa pejabat senior Iran marah tentang sanksi yang direncanakan "tidak adil" terhadap Iran atas pengiriman senjatanya ke Rusia, kata diplomat kedua.
Pada bulan September, Teheran telah menolak permintaan Presiden Vladimir Putin untuk memasok drone serangan jarak jauh canggih Iran Arash 2, tiga pejabat Iran mengatakan kepada Reuters.
Saat ditanya soal alasan penolakan, salah seorang pejabat menyebutkan beberapa masalah termasuk "beberapa masalah teknis".
Baca Juga: Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman Mewakili Indonesia di Pertemuan CICA Summit 2022
"Juga komandan Pengawal (Revolusioner) khawatir jika Rusia menggunakan drone Arash 2 ini di Ukraina, orang Amerika mungkin memiliki akses ke teknologi kami," pungkasnya.***