Inilah Jenis Drone Kamikaze yang Digunakan oleh Rusia untuk Membombardir Ukraina

- 20 Oktober 2022, 17:48 WIB
Sebuah pesawat tak berawak Rusia terlihat selama serangan pesawat tak berawak Rusia, yang oleh otoritas setempat dianggap sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 buatan Iran, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 17 Oktober 2022.
Sebuah pesawat tak berawak Rusia terlihat selama serangan pesawat tak berawak Rusia, yang oleh otoritas setempat dianggap sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 buatan Iran, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 17 Oktober 2022. /REUTERS/Roman Petushkov

ZONA PRIANGAN - Rusia menerbangkan lusinan drone "kamikaze" di Ukraina pada Senin, menghantam infrastruktur energi dan menewaskan lima orang di ibu kota Kyiv. Warga Ukraina menyebutnya "moped" karena suaranya yang mendesing kuat.

Ukraina mengatakan drone serang Shahed-136 buatan Iran, amunisi berkeliaran yang meluncur menuju target mereka, sebelum jatuh dengan kecepatan tinggi dan meledak saat terjadi benturan.

Pasca dari kejadian tersebut, Kyiv memutuskan hubungan dengan Iran karena penggunaannya pada hari Selasa. Teheran membantah memasok drone ke Moskow dan Kremlin belum berkomentar. Washington mengatakan, pernyataan Iran sebagai sebuah kebohongan.

Baca Juga: Beberapa Wilayah Ukraina yang Diklaim Milik Rusia Dikenakan Darurat Militer oleh Rusia, Apa Itu Artinya?

Tentara Ukraina pada 13 September 2022, untuk pertama kali mengatakan telah menghancurkan sebuah pesawat tak berawak Iran di dekat Kupiansk, sebuah kota yang direbut kembali oleh pasukan Kyiv selama serangan balasan cepat di timur lautnya bulan lalu.

Kementerian pertahanan mengidentifikasi perangkat itu sebagai Shahed-136 buatan Iran, memposting gambar dari apa yang tampak sebagai bagian dari pesawat tak berawak yang hancur dengan tulisan "Geran-2" di sampingnya dalam bahasa Rusia. Ujung sayapnya tampak cocok dengan Shahed-136.

Menurut data militer, awalnya Rusia menggunakan drone untuk menyerang perangkat keras militer Ukraina di garis depan, tapi pada paruh kedua Septembe,  mulai menggunakannya untuk menyerang infrastruktur di wilayah Odesa, Mykolaiv dan Kharkiv.

Baca Juga: Rumania Menjadi Negara dengan Konsumsi Listrik per Kapitanya Terendah di Uni Eropa

Penggunaan drone besar-besaran pertama di ibu kota Ukraina terjadi pada 17 Oktober.

Menurut juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuriy Ihnat, drone Shahed-136 memiliki lebar sayap 2,5 meter dan massa 200 kg membawa hulu ledak 40 kg, dan terbang dengan kecepatan jelajah 120 km/jam.

"Mereka bisa terbang berkelompok. Di radar, itu satu tanda, dan di tanda itu sebenarnya ada lima (drone)," kata Ihnat, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Serangan Balasan Ukraina Meningkat, 10 Ribu Orang per Hari Dievakuasi oleh Rusia dari Wilayah Kherson Ukraina

"Sayangnya tidak mungkin 100% mencapai target (dari mereka) karena targetnya sulit dan ukurannya keci," tambahnya.

Dia mengatakan drone memiliki jangkauan 2.500 km, tetapi sebenarnya dapat terbang tidak lebih dari 1.000 km karena keterbatasan bahan bakar dan ukurannya.

Ukraina mengatakan perlu pertahanan udara yang lebih baik untuk menangani drone termasuk senjata anti-pesawat dan sistem senapan mesin kaliber besar. Pada hari Selasa, Kyiv akan mengirim catatan resmi ke Israel guna mencari pasokan pertahanan udara dan kerjasama di sektor ini.

Baca Juga: Seorang Wanita Berusia 26 Tahun Diangkat Menjadi Menteri Iklim di Swedia

Kyiv mengatakan, 85% drone yang ditembak jatuh diluncurkan dari wilayah selatan, tetapi ada juga kasus peluncuran dari Belarus dan wilayah Kursk Rusia.

Ukraina menembak jatuh 51 drone Shahed-136 pada 17-18 Oktober, kata Ihnat pada Selasa. Sehari sebelumnya dia menghitung jumlah drone yang jatuh sebanyak 100 sejak Rusia mulai menggunakannya.

Oleh Zhdanov, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv, mengatakan tidak "100% dikonfirmasi" bahwa drone itu dirakit di Iran.

Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Peluru Artileri untuk Memberikan Peringatan Serius Terhadap Korea Selatan

"Ini adalah drone yang satu dan sama, hanya perakitannya bisa dari Suriah atau Tajik ... kami memisahkannya sepenuhnya dan memahami dengan sempurna," kata Oleh Zhdanov.

"Drone terdiri dari dua komponen, komponen dari China dan komponen yang diproduksi oleh Iran sendiri," pungkasnya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x