Moskow mengatakan bahwa kampanye terhadap target-target yang jauh dari garis depan, yang dimulai pada bulan Oktober, dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang.
Kyiv mengatakan bahwa serangan udara tersebut tidak memiliki tujuan militer dan bertujuan untuk melukai dan mengintimidasi warga sipil, yang merupakan kejahatan perang.
Baca Juga: Rheinmetall Berencana untuk Membangun Pabrik Tank di Ukraina
Di ibukota Kyiv, siaga tujuh jam sepanjang malam merupakan yang terlama dalam kampanye udara Rusia selama lima bulan.
"Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Kami segera melompat dari tempat tidur dan melihat satu mobil terbakar. Kemudian, mobil-mobil lain juga terbakar. Kaca-kaca balkon dan jendela pecah," kata Liudmyla, 58 tahun, sambil menggendong seorang balita di sebuah jalan di Kyiv, di dekat mobil-mobil yang hancur.
"Anak itu ketakutan dan melompat dari tempat tidurnya," katanya.
"Bagaimana mereka bisa melakukan ini? Bagaimana ini mungkin? Mereka bukan manusia.***