Serangan Rusia Mendapat Perlawanan yang Sengit dari Pasukan Ukraina di Bakhmut, Rusia Butuh Banyak Pasukan

- 15 Maret 2023, 16:43 WIB
Seorang prajurit Ukraina dari Batalion 110 muncul dari palka tank T72, saat serangan Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut, di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, Ukraina, 14 Maret 2023.
Seorang prajurit Ukraina dari Batalion 110 muncul dari palka tank T72, saat serangan Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut, di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, Ukraina, 14 Maret 2023. /REUTERS/Violeta Santos Moura/File Photo

Motivasinya adalah untuk membalas dendam kepada Rusia dan mendukung batalionnya yang terdiri dari beberapa ratus tentara. Dia menolak untuk merinci berapa banyak pasukan yang dia pimpin atau mengizinkan desa tempat Reuters menghabiskan dua hari mengikutinya dan pasukannya untuk disebutkan namanya.

Di ruangan lain di markasnya, dua pria duduk di belakang laptop dan memantau rekaman langsung yang dikirim dari pesawat tak berawak yang menghadap ke posisi Rusia. Mereka menggunakan ini untuk mengidentifikasi ancaman musuh dan menargetkan mereka dengan artileri.

Baca Juga: Kyiv Mengatakan Pasukannya Bertempur di 'Neraka' Pertempuran Bakhmut

Di hutan sekitarnya, di jalan tanah menuju garis depan yang berjarak sekitar 8 km, tim evakuasi medis yang terdiri dari dua orang menunggu seorang prajurit yang terluka dalam pertempuran untuk dibawa ke mereka oleh rekan-rekannya.

Mykhailo Anest, seorang petugas medis berusia 35 tahun, mengatakan bahwa pertempuran paling sengit terjadi pada bulan Februari, ketika sebanyak 20 prajurit dari batalion terluka dalam satu hari.

"Ada banyak tembakan artileri dan mortir," katanya.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Korea Selatan: AS Menerbangkan B-52 dalam Latihan Bersama dengan Korea Selatan

Reuters melihat lima tentara yang terluka dibawa dari garis depan pada hari Senin, dua di antaranya luka ringan. Anest menstabilkan seorang tentara yang mengalami luka pecahan peluru di kaki kanannya di dalam mobil ambulans sebelum membawanya ke klinik terdekat.

Tuman mengatakan bahwa ia membutuhkan lebih banyak senjata artileri, termasuk amunisi, dan beberapa peluncur roket untuk mempertahankan tekanan terhadap Rusia.

Untuk saat ini, artileri tampaknya memegang kunci untuk mempertahankan posisi dan menekan musuh bagi kedua belah pihak.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x