Rumah sakit tersebut kesulitan beroperasi, penuh dengan pasien dan pengungsi, telah menjadi pusat perhatian global.
Mokhallalati mengatakan militer Israel telah menyediakan beberapa persediaan sejak memasuki rumah sakit, tetapi itu tidak mencukupi.
Baca Juga: Protes Anti-Israel di Jembatan Bay San Francisco: Polisi Tangkap Puluhan Demonstran
"Yang terjadi adalah orang-orang, kita kehabisan makanan, kehabisan air minum," kata Mokhallalati.
"Dan kemudian, kemarin, mereka menyediakan sedikit makanan dan air, tidak mencakupi, mungkin hanya mencukupi 40% orang di sekitar sini".
Dr. Mohamed Tabasha, kepala departemen pediatri di Al Shifa, mengatakan pada hari Senin bahwa tiga bayi yang baru lahir telah meninggal karena masalah di rumah sakit, dan 36 bayi yang tersisa berada dalam risiko.
"Pada hari kemarin mereka berjumlah 36, untungnya tidak ada yang kehilangan nyawa," katanya pada hari Jumat.***