Network
ZONA PRIANGAN - Kelompok Palestina, Hamas, yang terlibat dalam perang dengan Israel di Jalur Gaza, memperingatkan pada hari Minggu bahwa tidak ada tawanan yang akan meninggalkan wilayah tersebut hidup-hidup kecuali tuntutan kelompok itu dipenuhi.
"Baik musuh fasis dan kepemimpinan sombongnya... maupun pendukungnya... tidak dapat membebaskan tawanan mereka tanpa pertukaran, negosiasi, dan pemenuhan tuntutan perlawanan," ujar Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, dalam siaran televisi, merujuk pada pembebasan tawanan Palestina yang ditahan oleh Israel, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP.
Gencatan senjata selama satu minggu yang berakhir pada 1 Desember membebaskan 105 tawanan yang ditahan oleh kelompok tersebut, termasuk 80 warga Israel yang dibebaskan sebagai pertukaran untuk 240 tawanan Palestina.
Baca Juga: Update Perang di Jalur Gaza: Amerika Serikat Gunakan Hak Veto, Israel Lanjutkan Serangan
Israel pada hari Sabtu mengatakan 137 tawanan masih berada di wilayah Palestina.
Mediator Qatar mengatakan pada hari Minggu bahwa upaya untuk mengamankan gencatan senjata baru dan pembebasan lebih banyak tawanan masih berlangsung, tetapi memperingatkan bahwa serangan bombardir Israel yang tak henti-hentinya "mengurangi peluang" untuk mendapat hasil yang sesuai dengan rencana.
Obeida mengatakan kelompok itu akan terus melawan pasukan Israel.
"Kami tidak punya pilihan selain melawan penduduk wilayah yang barbar ini di setiap lingkungan, jalan, dan lorong," ujarnya.
Baca Juga: Kritik Tajam Erdogan terhadap Israel: 'Anak Manja Barat' dan Dukungan Terhadap Hamas
