Konflik Gaza-Israel: Kesiapan Israel Bertempur Jangka Panjang, Mediasi Qatar Memudar

- 11 Desember 2023, 16:23 WIB
Unit artileri mobile Isreael menembakkan rudal dari wilayah selatan Israel ke Jalur Gaza, di posisi dekat perbatasan Israel-Gaza pada Minggu, 10 Desember 2023.
Unit artileri mobile Isreael menembakkan rudal dari wilayah selatan Israel ke Jalur Gaza, di posisi dekat perbatasan Israel-Gaza pada Minggu, 10 Desember 2023. /AP Photo/Leo Correa

ZONA PRIANGAN - Israel menyatakan kesiapan untuk bertempur selama berbulan-bulan atau lebih guna mengalahkan penguasa Hamas di Gaza, dengan intensifikasi serangan darat melalui lebih banyak serangan udara dan tembakan artileri, seperti dilaporkan oleh AP News.

Qatar, yang telah memainkan peran mediasi kunci, mengatakan upaya untuk menghentikan perang dan membebaskan semua tawanan akan terus dilakukan, namun keinginan untuk membahas gencatan senjata semakin memudar.

Israel menghadapi kemarahan internasional setelah serangan militernya telah menewaskan lebih dari 17.700 warga Palestina di Gaza, sekitar dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas.

Baca Juga: Gaza: Hamas Siap Berjuang, Israel Sebut 137 Tawanan Masih Ditahan

Sekitar 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung, di mana lembaga-lembaga PBB menyatakan tidak ada tempat aman untuk melarikan diri.

Amerika Serikat telah memberikan dukungan vital kepada Israel dalam beberapa hari terakhir dengan memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata dan mendorong penjualan darurat senilai lebih dari $100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun senjata amunisi tank ke Israel.

Majelis Umum PBB berencana untuk memberikan suara pada hari Selasa mengenai resolusi serupa.

Baca Juga: Update Perang di Jalur Gaza: Amerika Serikat Gunakan Hak Veto, Israel Lanjutkan Serangan

Israel mengatakan 97 prajuritnya tewas dalam serangan darat setelah Hamas merajai selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x