China Bantah Ancaman Nuklir: Apa yang Terjadi di Lop Nur?

- 23 Desember 2023, 09:00 WIB
Pembangunan beberapa poros ke dalam fitur bukit di Lop Nur.
Pembangunan beberapa poros ke dalam fitur bukit di Lop Nur. /Maxar Technologies

ZONA PRIANGAN - Citra satelit yang pertama kali dipublikasikan di laporan dari New York Times menunjukkan kemungkinan reaktivasi fasilitas uji nuklir Lop Nur milik China di wilayah otonomi Xinjiang yang terpencil di bagian barat laut negara tersebut. Dari foto-foto yang diperoleh NDTV, sepertinya China akan memiliki kemampuan untuk melakukan uji nuklir penuh atau mungkin ledakan nuklir subkritis.

Eksperimen subkritis mensimulasikan ledakan nuklir dengan menggunakan bahan peledak kimia.

Citra Maxar menunjukkan beberapa poros/terowongan yang diukir di lereng bukit menuju Lop Nur, lokasi uji coba nuklir Cina.
Citra Maxar menunjukkan beberapa poros/terowongan yang diukir di lereng bukit menuju Lop Nur, lokasi uji coba nuklir Cina. Maxar Technologies

Jika China berupaya meningkatkan pengujian nuklir, hal ini menunjukkan minat Beijing untuk menguji dan mengkualifikasi beberapa desain hulu ledak nuklir terbarunya yang dipasang pada sejumlah misil balistik dan misil jelajah generasi baru.

Cina melakukan uji coba nuklir pertamanya di Lop Nur pada tahun 1964.
Cina melakukan uji coba nuklir pertamanya di Lop Nur pada tahun 1964. Maxar Technologies

Baca Juga: Misi Antariksa Shenzhou-17: Awak Taikonaut Termuda China Menuju Tiangong

Analisis dari New York Times didasarkan pada bukti yang diberikan oleh Dr. Renny Babiarz, seorang ahli intelijen geospasial internasional terkemuka. Dr. Babiarz, seorang mantan analis Pentagon, menghabiskan bertahun-tahun mempelajari citra satelit fasilitas Lop Nur di mana China melakukan uji nuklir pertamanya pada 16 Oktober 1964.

"Kegiatan di Lop Nur terjadi pada salah satu momen paling sensitif dalam hubungan AS-China," kata New York Times, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

"Presiden Biden mengatakan bahwa ia berusaha 'menstabilkan' hubungan yang semakin kontroversial, dan dalam pertemuan puncak bulan lalu dengan Xi Jinping, pemimpin China, mencari kesepahaman".

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: New York Times NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x