Putin: Siap untuk Perang Nuklir, Apa Dampaknya pada Ukraina dan Barat?

- 14 Maret 2024, 15:17 WIB
Vladimir Putin berbicara dalam sebuah wawancara di Moskow, 12 Maret 2024.
Vladimir Putin berbicara dalam sebuah wawancara di Moskow, 12 Maret 2024. /Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS

Baca Juga: Pertemuan Kadyrov dan Putin Bahas Peran Pejuang Chechnya di Ukraina

Kyiv mengatakan bahwa mereka membela diri dari perang penaklukan gaya imperial yang dirancang untuk menghapus identitas nasionalnya.

Putin mengatakan bahwa ia mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 untuk memperkuat keamanan Rusia sendiri terhadap Barat yang bermusuhan.

Putin mengulangi penggunaan senjata nuklir diatur dalam doktrin nuklir Kremlin, yang menguraikan kondisi di mana Rusia akan menggunakan senjata tersebut: secara umum, sebagai respons terhadap serangan menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia "ketika eksistensi negara itu sendiri terancam".

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin: Dari Panggilan 'Koki Putin' Hingga Kematian Tragis

"Senjata ada untuk digunakan," kata Putin. Peringatan nuklir Putin datang seiring dengan tawaran lain untuk pembicaraan tentang Ukraina sebagai bagian dari pembagian keamanan Eropa pasca-Perang Dingin baru.

AS mengatakan Putin tidak siap untuk pembicaraan serius mengenai Ukraina. Reuters melaporkan bulan lalu bahwa saran Putin untuk gencatan senjata di Ukraina untuk membekukan perang ditolak oleh AS setelah kontak antara perantara.

Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns mengatakan pekan ini bahwa, tanpa dukungan Barat lebih lanjut, Ukraina akan kehilangan lebih banyak wilayah kepada Rusia yang akan memperkuat Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: Vladimir Putin dan Kehadiran Mediasi Afrika: Solusi untuk Konflik Ukraina?

Burns, mantan duta besar AS untuk Rusia, mengatakan kepada Komite Intelijen Senat bahwa dalam kepentingan AS untuk membantu Kyiv mendapatkan posisi yang lebih kuat sebelum pembicaraan.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah