Serangan Israel ke Iran Menargetkan Sistem Pertahanan Udara S-300: Laporan

- 23 April 2024, 13:45 WIB
Sistem rudal pertahanan udara S-300 meluncurkan rudal selama kompetisi Keys to the Sky di International Army Games 2017 di lapangan tembak Ashuluk di luar Astrakhan, Rusia, 5 Agustus 2017.
Sistem rudal pertahanan udara S-300 meluncurkan rudal selama kompetisi Keys to the Sky di International Army Games 2017 di lapangan tembak Ashuluk di luar Astrakhan, Rusia, 5 Agustus 2017. /REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo

Gambar terbaru di Google Earth menunjukkan tempat itu kosong, tanpa jejak sistem pertahanan rudal S-300. Fasilitas nuklir Natanz terletak di sebelah utara lokasi serangan.

Sistem ini terdiri dari beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan radar, peluncur rudal dan peralatan lainnya, BBC melaporkan berdasarkan analisisnya.

Baca Juga: Iran Mengakui Memasok Drone kepada Rusia Sebelum Perang Ukraina

Pesawat tak berawak dan rudal dilaporkan menghantam sistem tersebut, menyiratkan bahwa senjata Israel berhasil menghindari sistem pertahanan udara Iran dan tidak terdeteksi serta menghantam wilayah yang dipersenjatai dengan sistem pertahanan rudal anti-balistik.

Kedua pejabat Iran tersebut mengatakan bahwa militer Iran tidak mendeteksi apapun yang memasuki wilayah udara Iran pada hari Jumat, termasuk drone, rudal, dan pesawat terbang, demikian dilaporkan New York Times.

Penilaian ini didukung oleh kantor berita pemerintah Iran, IRNA, yang mengatakan bahwa tidak ada serangan rudal yang terjadi dan bahwa sistem pertahanan udara Iran belum diaktifkan.

Baca Juga: Uni Eropa akan Menambahkan Sanksi Baru terhadap Iran, Buntut dari Serangan Drone Rusia ke Ukraina

Gambar-gambar satelit yang dinilai oleh BBC dan New York Times menunjukkan kerusakan pada fasilitas tersebut.

BBC mengatakan bahwa radar sistem pertahanan S-300 rusak, tetapi peluncur rudal masih utuh. Radar pengendali tembakan mengarahkan rudal ke arah target dan merupakan elemen penting dalam sistem tersebut.

Iran International, sebuah kantor berita yang kritis terhadap rezim, mengatakan, "Gambar tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa radar pengarah sistem, yang memandu rudal permukaan-ke-udara, telah dihancurkan," kata Farzin Nadimi, Peneliti Senior di Institut Washington, kepada lembaga tersebut.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: BBC NDTV The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah