Takeda Mendonasikan Sebanyak 200 Vial Obat Antidotum Fomepizole

28 Oktober 2022, 13:21 WIB
Ilustrasi ginjal. /ANTARA/HO-IG Kemenkes

ZONA PRIANGAN - Indonesia sudah mendapatkan kesanggupan atas ketersediaan obat antidotum Fomepizole sebanyak 200 vial yang merupakan donasi dari perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.

"Obatnya datang pekan depan. Kami akan langsung didistribusikan ke rumah sakit pemerintah," kata Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.

Selain ratusan vial antidotum dari Jepang, juga diikuti dengan tambahan sebanyak 70 vial Fomepizole dari Singapura.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Berharap Bakauheni Harbour City akan Menjadi Kawasan Wisata Baru di Lampung

Pemerintah telah memberikan obat Fomepizol kepada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Sebanyak 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut, kondisinya sudah berangsur membaik setelah mendapat terapi obat antidotum Fomepizole selama selama perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, kadar etilen glikol (EG) dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi adanya zat tersebut. Mereka sudah dapat buang air kecil.

Baca Juga: Bharada E Membenarkan Bahwa Putri Candrawathi Ikut Menembak Brigadir J

Lebih lanjut Syahril mengatakan bahwa pemerintah memberikan obat itu secara gratis kepada pasien yang menderita gangguan ginjal akut akibat mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia etilen glikol dan dietilen glikol.

"Obat ini sepenuhnya diberikan secara gratis atau tidak berbayar kepada pasien sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk menangani kasus gangguan ginjal akut," tambahnya.

Per 26 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan mencatat ada 269 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Menduga Kematian Brigadir J Disebabkan oleh Pembunuhan Berencana

Distribusi dari tabulasi paling banyak ada di Jakarta dengan angka mencapai 57 kasus, Jawa Barat 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.

Pemerintah berupaya menjamin ketersediaan obat antidotum Fomepizole dengan mendatangkannya dari Jepang, Singapura, Australia, dan bahkan dari Amerika Serikat.

Hingga saat ini, pemerintah terus melakukan pendataan kasus gagal ginjal akut di seluruh kabupaten maupun kota, bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat, rumah sakit, dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).***

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler