Sudah Kebelet, Terpaksa Harus Menunda Pernikahan, Kantor KUA Tutup Sementara

8 September 2020, 07:43 WIB
FOTO ilustrasi pernikahan.*/PIXABAY /


ZONA PRIANGAN - Warga Yogyakarta yang kebelet menikah harus menunda dulu hasratnya.

Hal itu akibat, Kantor Urusan Agama (KUA) Danurejan Kota Yogyakarta tutup sementara.

Penutupan kantor akibat ada lima dari tujuh karyawan Kantor Urusan Agama (KUA) Danurejan Kota Yogyakarta yang positif terpapar Covid-19.

Baca Juga: Jenazah Covid-19 Bakal Sulit Dimakamkan, Sebulan ke Depan Lahan yang Tersedia Sudah Habis

Walau karyawan bersangkutan tidak tinggal di Kota Yogyakarta, namun untuk mengatisipasi penyebaran Covid-19, kantor KUA terpaksa ditutup.

Kalaupun kantor KUA tetap dibuka, maka tidak akan efektif karena pelayanan hanya mengandalkan dua karyawan.

Sementara, karyawan yang positif Covid-19 diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Banjir Kritikan, Biar Jera Warga Tak Pakai Masker Dimasukan ke Peti Mati

"Ini KUA Danurejan kita tutup sampai tanggal 13 September karena dari tujuh staf, lima terkena positif (Covid-19). Dua dari Bantul, tiga dari kota," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Tapi, lanjut Heroe, sebenarnya domisili karyawan itu bukan di kota, semua dari luar dari zona merah Jawa Tengah. Tracing agak susah karena keluarga di luar kota semua.

"KUA ditutup sejak Jumat, Sabtu kita perpanjang hingga Senin. Setelah ada tambahan lagi kita perpanjang sampai tanggal 13," kata Heroe dikutip ZonaPriangan.com dari laman RRI.co.id.

Baca Juga: Pulau Jawa Paling Terang di Malam Hari, Papua Terlihat Gelap

Menurut Heroe, aktivitas pelayanan sementara dialihkan ke kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta.

"Satu orang bergejala. Sempat menikahkan terakhir tanggal 17 sedang kita telusuri yang pernikahan," imbuhnya.

Pihaknya menyebutkan, kasus konfirmasi positif di KUA tersebut belum dikatakan sebagai klaster baru mengingat saat ini masih dalam satu kantor.

Baca Juga: Update Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia, Jakarta dan Jawa Timur Masih Terbanyak

"Ini untuk kehati-hatian kita, jadi yang kemarin sampaikan bahwa kita banyak yang terkena di rumah dan di kantor," jelasnya.

Penyebab tertular hingga saat ini belum dapat dipastikan. Pihaknya menjelaskan, kasus didapat ketika adanya satu orang bergejala.

"Sudah diperiksa dimana-mana dan rapid reaktif, terus di-swab, dan kemudian kita kembangkan tracing pada seluruh staf yang ada di kantor ini. Lima positif, dua negatif, rata-rata keluarga di luar kota. Belum tentu juga yang pertama itu menjadi penyebab, empat kasus konfirmasi tanpa gejala, satu bergejala. Gejalanya batuk," imbuhnya.***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler