Pemasangan Wi-fi di Masjid Bantu Pembelajaran Online, DKM Jangan Terbebani

- 4 Agustus 2020, 05:40 WIB
 KETUA MUI Garut, KH A Sirodjul Munir dan pengurus DMI Garut, Edy Heryadi.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
KETUA MUI Garut, KH A Sirodjul Munir dan pengurus DMI Garut, Edy Heryadi.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Adanya imbauan dari Dewam Masjid Indonesia (DMI) Pusat agar masjid-masjid dipasangi wi-fi dengan tujuan untuk membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran secara online, disambut baik sejumlah kalangan di Garut.

Hal ini dinilai bisa menjadi solusi bagi siswa yang tidak memiliki kuota atau yang tinggal di daerah yang masih blankspot.

Pengurus DMI Kabupaten Garut, Edy Heryadi, mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan DMI pusat terkait imbauan pemasangan wi-fi di masjid-masjid tentunya akan diikuti oleh DMI daerah dan kabupaten, termasuk Garut.

Baca Juga: Morbidelli Yakin Akan Naik Podium di Seri Mendatang

Apalagi imbuan tersebut lebih banyak menimbulkan dampak yang positif terutama dalam membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran secara online di masa pandemi Covid-19 seperti ini.

"Kebijakan antara pemerintah pusat dengan daerah dan kabupaten selama ini selalu satu arah, tak pernah ada silang pendapat. Termasuk dalam hal imbauan pemasangan wi-fi di masjid-masjid untuk membantu kelancaran para siswa dalam pelaksanaan pembelajaran secara online," komentar Edy, Senin 3 Agustus 2020.

Apalagi, menurut Edy, di Kabupaten Garut saat ini belum semua daerah bisa terjangkau jaringan internet terutama yang berada di daerah pelosok dan pegunungan.

Baca Juga: Motor Konsep Skuter Honda Neo Retro Terungkap dalam Gambar Paten

Tak hanya itu, untuk daerah yang sudah terjangkau jaringan internet pun tak semua siswa mampu membeli kuota atau memilik handphone yang bisa mengakses internet.

Berdasarkan data yang ada di DMI Garut, tuturnya, saat ini sudah sekitar 80 persen masjid yang ada di Garut sudah bisa terjangkau jaringan internet.

Sisanya sekitar 20 persen masih kesulitan mengakses internet karena berada di daerah blankspot yakni di daerah pelosok dan pegunungan.

Baca Juga: Terkait Kegiatan di Semarang, Puluhan Bendahara OPD Diperiksa Kejari Banjar

Namun menurutnya, daerah pelosok dan yang ada di pegunungan itu bukan sama sekali tak bisa terjangkau jaringan internet hanya saja terdapat keterbatasan.
Ada daerah yang oleh provider yang satu tak bisa menjangkau internet, tapi oleh provider yang lain bisa.

Oleh karenanya, terkait teknis penydiaan jaringan untuk daerah pelosok atau pegunungan, menurut Edy, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik bukan hanya dengan satu provider tapi harus beberapa provider.

Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, Edy mengaku optimis permasalahan kesulitan jaringan yang terjadi di sejumlah daerah di Garut ini akan bisa tertanggulangi.

Baca Juga: Setiap Hari Mobil Anggota DPRD Dicegat Pedagang Pasar, Juju: Hal yang Wajar

Menurut Edy, dengan pemasangan wifi di masjid-masjid, akan sangat banyak manfaatnya. Selain siswa bisa belajar atau mengerjakan tugas dengan baik, mereka juga sekalian bisa memperdalam ilmu-ilmu agama dan meningkatkan peribadahan di masjid.

Pembelajaran online yang dilakukan di masjid tentuya akan jauh lebih baik ketimbang dilakukan di warnet atau kafe seperti yang banyak terjadi selama ini.

Namun tambah Edy, untuk menghindari adanya potensi penyalahgunaan, tentunya harus ada aplikasi yang bisa menjadi filter atau alat pengontrol yang juga disediakan di masjid-masjid yang dipasangi wi-fi.

Baca Juga: SDN 1 Banjar Ajarkan Siswa Pendidikan Karakter Lewat Ibadah Kurban

Hal ini dinilainya sangat penting untuk pelaksanaan pengawasan sehingga pemakaian wifi tidak sampai disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif.

"Kalau program pemasangan wi-fi di masjid-masjid ini jadi dilaksnakan, DMI Garut sepakat untuk minta aplikasi yang bisa mengontrol atau mengakses siapa saja yang menggunakannya dan apa saja yang diakses si pengguna. Jika kemudian terjadi penyalahgunaan, maka kita bisa segera diblokir atau diberi pringatan serta diketahui dan dicegah," ujarnya.

Jika penggunaan wi-fi di masjid-masjid ini tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat, tambahnya, maka hal ini akan sangat rentan terjadi penyalahgunaan.

Baca Juga: Berlomba dengan Cedera Bahu, Alex Rins Mampu Masuk 10 Besar

Namun demikian, kalaupun ada orang atau siswa yang menyalahguakannnya, maka sebaiknya mereka jangan langsung diusir tapi diberi pengertian agar mereka sadar.

Edy menyampaikan, selama ini DMI mulai dari pusat hingga daerah memang punya tujuan yang baik yakni untuk melakukan pengembangan pendidikan atau tarbiyah.
Pengembangan tarbiyah ini sendiri akan jauh lebih baik jika diselenggarakan murobbi atau pendidik di baitulloh (bumi Alloh), dalam hal ini masjid.

Pemasangan wi-fi di masjid-masjid, menurut Edy juga bagian dari upaya DMI untuk lebih mngembangkan pendidikan. Oleh karenanya, tak ada alasan untuk melakukan penolakan terhadap program ini selama diimbangi dengan adanya sistem pengawasan yang baik.

Baca Juga: Tidak Punya Kuota Internet, Sejumlah Pelajar Senang Belajar di Gedung Kwarcab Pramuka

Masih menurut Edy, program ini juga diharapkan mampu mengarahkan generasi muda supaya tak sampai ketinggalan zaman dan lebih kretaif dalam hal yang bersifat positif.

Hal ini sejalan dengan slogan DMI Garut untuk membantu pendidikan di Garut lebih GAIRAH yang merupakan kependekan dari generasi aktif, inisiatif, terarah dengan diarahkan oleh teknologi yang baik.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, KH A Sirodjul Munir, mengaku sangat menyambut baik imbauan DMI agar di masjid-masjid dipasang wi-fi.

Baca Juga: BMW S 1000 XR Mendapat Livery M Sport untuk Lansiran 2021

Hal itu dinilainya akan sangat membantu siswa dalam pelaksanaan pmbelajaran online, terutama bagi mereka yang mempunyai keterbatasan membeli kuota atau juga yang belum mempunyai handphone.

"Konsepnya sangat bagus dan akan sangat bermanfaat bagi siswa yang orang tuanya mempuyai keterbatasan untuk menyediakan kuota atau handphone yang bisa mengakses internet. Selain itu, diu Garut juga kan masih banyak daerah yang belum tersentuh jaringan internet karena faktor geografis," kata Munir.

Terkait manfaat atau mudharat dari penyediaan jaringan wifi di masjid-masjid, Munir menilai hal itu pasti akan ada.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Akan Berangkatkan Umroh Bagi Ketua RT Dan Ketua RW Yang Terajin

Namun semuanya tentu kembali lagi kepada si pengguna pakah tujuannya baik atau tidak. Oleh karena itu, pihak DKM tentu harus mengantisipasinya dengan membentuk semacam satgas untuk melakukan pengawasan agar tak sampai terjadi penyalahgunaan.

Selain itu, Munir juga menyoroti masalah pembiayaan pemasangan dan langganan wifi yang jangan sampai membebani DKM. DMI juga harus memikirkan masalah pembiayaannya ketika ingin semua masjid dipasangi wi-fi.

"Konsepnya sangat bagus, apalagi jika hal itu dibiyai oleh DMI pusat atau pemerintah. Kami sih setuju-setuju saja slama halitu tak membebani DKM," ucap Munir.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x