BNPT RI Bersama FKPT Banten Ajak Guru Edukasi Dampak Radikalisme

- 6 Agustus 2020, 15:22 WIB
BNPT RI bersama FKPT Banten bersama peserta yang hadir dalam kegiatan Nilai-Nilai Agama dan Budaya di Sekolah Dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama bertujuan menumbuhkan budaya damai di lingkungan sekolah untuk menciptakan moderasi antarumat beragama, di Pandeglang, Kamis 6 Agustus 2020.*/DENI ASRIA/KABAR BANTEN
BNPT RI bersama FKPT Banten bersama peserta yang hadir dalam kegiatan Nilai-Nilai Agama dan Budaya di Sekolah Dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama bertujuan menumbuhkan budaya damai di lingkungan sekolah untuk menciptakan moderasi antarumat beragama, di Pandeglang, Kamis 6 Agustus 2020.*/DENI ASRIA/KABAR BANTEN /

ZONA PRIANGAN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten mengajak guru agama di Kabupaten Pandeglang untuk diberikan edukasi dampak radikalisme di Timur Tengah,

Guru agama diminta agar menumbuhkan rasa cinta tanah air serta saling menghormati perbedaan kepada anak didik.

Hal tersebut diungkapkan Inspektur BNPT RI Buntoro, pada kegiatan Nilai-Nilai Agama dan Budaya di Sekolah Dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama bertujuan menumbuhkan budaya damai di lingkungan sekolah untuk menciptakan moderasi antarumat beragama bersama FKPT Banten, di Kabupaten Pandeglang, Kamis 6 Agustus 2020.

Baca Juga: Kabel Grounding dan Ekstension Negatif Heboh di Kalangan Pehobi Otomotif, Apa Manfaatnya?

"Bapak dan Ibu mungkin perlu belajar dari Timur Tengah dan dapat kita lihat saat ini hancur karena radikalisme. Ini mengingatkan kita semua dalam upaya merawat perdamaian antar umat beragama. Radikalisme beragama hanya akan memantik kerenggangan hubungan harmonis, yang pada ujungnya berpotensi menjadi aksi terorisme," kata Buntoro.

Ia menuturkan, guru berperan penting mengajarkan kepada anak didiknya tentang perdamaian sedini mungkin.

Anak didik perlu diajarkan tentang cara mencintai sesama manusia, menghargai perbedaan, toleransi kepada yang berlainan keyakinan, dan menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan tanpa mengusik keyakinan orang lain.

Baca Juga: Polisi Cium Ada Penganiayaan Sebelum Sopir Pribadi Meninggal

"Di sekolah guru harus mengajarkan bagaimana membangun perdamaian antarumat beragama, di rumah kami orangtua murid yang akan mendampingi anak-anak dalam mempraktikkannya," tuturnya.

Ia mengatakan, pentingnya keterlibatan masyarakat, termasuk guru dan tenaga pendidik lainnya, dalam setiap upaya pencegahan penyebarluasan ideologi radikal.

Selain itu, seperti yang dikatakan Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, bahwa di tengah pandemi Covid-19 masyarakat perlu mewaspadai 2 (dua) virus yang sama-sama mematikan, yaitu corona dan radikalisme.

Baca Juga: Miliki Bakat Menyanyi, Ikuti Audisi Pop Academy

"Jangan sampai kita yang sudah merasakan kesulitan ekonomi dan ancaman kesehatan akibat corona, harus merasa terancam pula oleh terorisme," katanya.

Sementara itu, Ketua FKPT Banten Amas Tadjuddin mengajak kepada peserta dan masyarakat Banten untuk sama-sama proaktif dalam melakukan upaya pencegahan radikalisme dan terorsime.

Salah satunya meningkatkan pemahaman agama dengan benar, guru yang tepat dan lingkungan yang tepat.

Baca Juga: Selama Dua Jam, Razia Covid-19 di Majalengka Menjaring 130 Pelanggar

Sehingga dapat meminimalkan berbagai pemahaman yang keliru dalam menjalakan keyakinan beragama yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

"Kita harus menumbuhkan rasa cinta tanah air, serta harus proaktif kalau ada kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai agar segera dilaporkan. Guru harus memberikan pembelajaran kepada anak didik rasa cinta kasih, menghormati perbedaan," ujarnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x