Lembaga SMRC Rilis Hasil Survei Terbaru Tentang Elektabilitas Bakal Capres 2024

- 6 Juni 2023, 08:36 WIB
Ilustrasi survey
Ilustrasi survey /Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas bakal capres 2024.

Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar Pranowo mencapai 37,9 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Anies Baswedan 19,2 persen. Masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihan.

Adapun survei ini dilakukan pada 30 hingga 31 Mei 2023 dan pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

Baca Juga: Logo Ibu Kota Nusantara Resmi Diperkenalkan Presiden Jokowi, Ketahui Filosofinya

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Survei Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis ini Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga nama capres melawan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Survei Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis ini Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga nama capres melawan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.


"Ganjar masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik," ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, pada Senin 5 Mei 2023.

Deni menambahkan Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang dan Deni di kalangan pemilih kritis, tingkat kesukaan (likeability) Ganjar Pranowo 82 persen, Prabowo Subianto 80 persen, dan Anies Baswedan 68 persen.

Baca Juga: Larangan Merokok Bagi Jamaah Calon Haji: Denda dan Aturan di Kawasan Markaziyah

Ia menunjukkan bahwa dalam 6 bulan terakhir terakhir, kedisukaan (likeability) Anies turun signifikan dari 73 persen pada survei Desember 2022 menjadi 68 persen pada survei 30-31 Mei 2023.

"Bahkan dalam 6 bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini," tukasnya.

Menurut Deni, 97 persen dari pemilih kritis sudah mengetahui Prabowo, Anies 91 persen, dan Ganjar 89 persen.

Baca Juga: Kebocoran Rahasia Negara: Mahfud MD Desak Polisi Usut Sumber Informasi Denny Indrayana

Ia mengatakan dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga calon, Ganjar mendapat dukungan 42,2 persen, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1 persen, dan Anies 17,4 persen. Yang belum tahu 8,3 persen.

"Di antara yang tahu, yang suka kepada Ganjar 82 persen, sementara yang suka Prabowo 80 persen, dan Anies 68 persen," katanya.

Deni juga mengungkap, di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies.

Baca Juga: Mengapa Prestasi Timnas Sepak Bola Indonesia Membantu Meningkatkan Elektabilitas Erick Thohir? Ini Jawabannya

"Dari sisi kuantitas, popularitas Prabowo tertinggi, disusul Anies dan Ganjar. Namun dari sisi kualitas, Ganjar lebih positif," ungkapnya.

Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Baca Juga: Para Purnawirawan Siap Menjaga Netralitas dalam Pemilu dan Pilpres 2024

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x