Stok Pupuk untuk Musim Tanam Rendeng di Bulan Oktober Aman

30 September 2021, 07:13 WIB
Stok Pupuk di Kabupaten Majalengka aman. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

 


ZONA PRIANGAN - Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka memastikan ketersediaan pupuk untuk musim tanam rendeng yang akan dimulai pada pertengahan Oktober mendatang akan mencukupi seluruh kebutuhan petani. Keterlambatan pasokan apalagi kelangkaan tidak akan terulang seperti tahun lalu.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengungkapkan, stok pupuk untuk musim tanam rendeng adalah stok atau quota tahun 2021, sedangkan untuk pemupukan MT II akan tersedia dari quota pupuk tahun 2022.

“Alhamdulillah tahun ini kebutuhan petani semua terpenuhi baik untuk areal sawah maupun palawija. Kami mempermudah pembelian pupuk bagi para petani termasuk yang tidak memiliki kartu tani atau belum tertera di RDKK dengan menunjukan SPPT lahan sawahnya yang diverivikasi oleh petugas lapangan,” ungkap Iman.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Majalengka Berikan Kartu Jaminan Kesehatan Selama Satu Tahun Bagi 1.900 Ulama

Menurutnya, stok pupuk ditingkat distributor ataupun penyalur resmi berdasarkan hasil pemantauannya masih cukup banyak. Bahkan karena banyak lahan yang tidak ditanami di musim gadu, maka pupuk akhirnya tidak terpakai.

Sejumlah penyalur pupuk di Majalengka mengakui ketersediaan pupuk urea, ponska dan organik untuk musim tanam rendeng tersedia banyak di kiosnya dan cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan di wilayahnya.

Neneng penyalur pupuk di Kelurahan Cicenang, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka mengatakan, stok pupuk urea di kiosnya masih mencapai kurang lebih 5 ton dan pupuk organik sekitar 3 ton belum ditambah ponska, pupuk ini sedianya untuk ketersediaan musim tanam gadu. Hanya banyak petani yang tidak menebusnya karena mereka lebih memilih menterlantarkan sawahnya karena minimnya air.

Baca Juga: Bupati Karna Sobahi: Tidak Ada Alasan Bagi Kabupaten Majalengka Harus Bergabung Dengan Provinsi Cirebon

“Pupuk mah banyak, karena petani banyak yang tidak mengagrap lahannya. “ ungkap Neneng.

Malah menurutnya, dia sempat bingung karena stok pupuk banyak semenetara dia juga harus menebus semua quota pupuk karena jika tidak ditebus kahwatir quota tahun depan akan berkurang yang akan berdampak pada petani.

“Kalau quota tidak ditebus biasanya kedepannya akan dikurangi karena dianggap pupuk berlebih, padahal pupuk tidak ditebus petani karena tidak ada air,” ungkap Neneng.

Baca Juga: Pasokan Listrik Wilayah Karawang dan Cirebon Alami Gangguan, Butuh Waktu 2 jam untuk Perbaikan 25 Gardu

Makanya dia tetap berusaha menbus semua quota pupuk sesuai area yang tertera di RDKK termasuk pupuk organik yang sebetulnya kurang diminati para petani.

Agar pupuk organik bisa dibeli oleh petani dia berusaha menyarankan petani untuk menebusnya dan memanfaatkan pukuk tersebut sesuai himbauan Petugas Lapangan Pertanian.

Hal yang senada juga disampaikan Een penyalur pupuk lainnya yang masih menyimpan stok banyak. Dia menyebutkan pupuk selalu tersedia di kiosnya dan tidak pernah lagi mengalami kekurangan stok, semua permintaan bisa dipenuhinya sesuai quota setiap petani yang tertera di RDKK.

Baca Juga: Pasokan Listrik Wilayah Karawang dan Cirebon Alami Gangguan, Butuh Waktu 2 jam untuk Perbaikan 25 Gardu

“Kapanpun petani butuh pupuk sekarang tersedia, kecuali kalau quota milik petani tersebut sudah diambil,” katanya.

Semenara itu musim tanam rendeng di Kabupaten Majalengka berdasarkan keterangan dari BMKG bisa dimulai pada pertengahan Oktober dan akhir Oktober. Pada masa itu curah hujan sudah mulai sedang dan petani sudah bisa memulai menggarap lahan.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler