Suami Menikah Lagi, Anak Ganguan Jiwa, Aan yang Stroke Bisa Makan dari Belas Kasihan Tetangga

24 Agustus 2020, 07:50 WIB
AAN Supartini begitu sumringah ketika mengetahui dirinya akan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Pancaan kebahagiaan terlihat jelas di raut muka Aan Supartini.

Perempuan berusia 45 tahun ini tak bisa menahan rasa leganya setelah mendengar kepastian akan medapatkan perawatan di rumah sakit tanpa harus pusing-pusing memikirkan biaya.

Hal yang sangat wajar apabila ibu rumah tangga warga Kampung Pedes, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut ini merasa sangat bahagia.

Baca Juga: Sadis, Remaja Putri Bunuh Ibu Kandung, Mayatnya Disimpan di Kamar Mandi Selama 4 Bulan

Selama ini Aan hanya bisa terduduk lesu di dalam rumahnya yang berukuran 4x4 meter akibat penyakit stroke yang dideritanya.

Selama ini, Aan bukannya tak mau berobat agar penyakit yang sudah dideritanya selama lima tahun itu bisa disembuhkan.

Kondisi perekenomiannya sangat tak memungkinkan apabila ia harus mengeluarkan biaya yang jumlahnya tak sedikit untuk mengobati penyakitnya.

Baca Juga: Pensil Warna Dikira Tumbuh di Tangkai Pohon, Ternyata...

Jangankan untuk biaya pengobatannya, untuk makan sehari-hari pun Aan tak sanggup.

Selama ini Aan dan anak-anaknya masih bisa makan hanya dari belas kasihan para tetangganya.

Aan sendiri saat ini memiiki tujuh orang anak. Sebelum jatuh sakit, Aan mencari nafkah dengan cara mengamen berkeliling kampung dan tak jarang ia harus berjalan kaki hingga puluhan kilometer.

Baca Juga: Kebakaran Gedung Kejagung, Sumber Api Bukan dari Gedung Tindak Pidana Khusus

Sementara itu, suami Aan diketahui sudah menilah lagi. Aan pun sangat kurang mendapatkan perhatian padahal beban yang harus dipikulnya sangat berat.

"Sebelum terserang stroke, Bu Aan sempat mengalami stress berat karena salah satu anak perempuannya mengalami gangguan jiwa. Hal itu terjadi setelah anaknya pulang bekerja dari Jakarta," tutur Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kelurahan Jayawaras, Anggit saat ditemui di rumah Aan, Minggu 23 Agustus 2020 malam.

Menurut Anggit, salah satu anak perempuan Ana, sebut saja Bunga, dulu memang ada yang bekerja di Jakarta tapi tak jelas bekerja apa.

Baca Juga: Rumor Reshuffle Kabinet Makin Deras Beredar, AHY Masuk, Prabowo Bakal Digeser

Kondisi Bunga berubah drastis sepulangnya dari Jakarta hingga akhirnya mengalami gangguan jiwa bahkan sempat menggugurkan kandungannya.

Berdasarkan kabar yang beredar, tuturnya, di Jakarta Bunga bukannya bekerja tapi dijual.

Ia akhirnya bisa kabur dan pulang ke Garut ketika ia disuruh membeli rokok oleh majikannya.

Baca Juga: Wander Luiz Ciptakan Tiga Gol, Satu di Antaranya Cukup Spektakuler

Diduga terpukul dengan kondisi anak perempuannya tersebut, Aan pun mulai sering sakit-sakitan bahkan akhirnya lumpuh dan stroke.

Sejak saat itulah Aan tak bisa lagi ke pergi mana-mana, termasuk mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan hidup ia dan anak-anaknya.

Anggit menerangkan jika keluarga Aan masuk dalam daftar sebagai penerima bantuan sosial PKH.

Baca Juga: Pemain Diklat Persib Masih Berpeluang Perkuat Tim Senior

Namun dari informasi yang diperoleh, uang dari bantuan program PKH itu pun tak pernah dirasakan oleh Aan.

"Dulu Bu Aan sempat dua kali menjalani perawatan di rumah sakit dengan menggunakan fasilitas BPJS.

Namun karena tidak punya uang untuk membeli obat yang tidak ada di rumah sakit, akhirnya Aan memilih pulang paksa dari rumah sakit," ujarnya.

Baca Juga: Museum Chora Difungsikan Sebagai Masjid, Yunani dan Turki Memanas

Sudah selama beberapa tahun, Aan tak lagi pernah lagi mendapatkan pengobatan untuk penyakit stroke yang dideritanya.

Keseharian Aan hanya bisa duduk atau berbaring di kasur yang dutempatkan di bagian tengah rumahnya yang sempit.

Anggit menerangkan, selama ini Aan hanya tinggal bersama seorang anak laki-lakinya yang berprofesi sebagai pemulung barang-barang bekas.

Baca Juga: Bupati Cellica Nurrachadiana akan Bersaing dengan Wakilnya Ahmad Zamakhsyari di Pilkada Karawang 202

Sedangkan anak perempuannya yang mengalami gangguam jiwa diurus oleh Ketua RW setempat dan anak-anaknya yang lain tinggal bersama neneknya dari ayah mereka.

Dia dan warga di sekitar tempat tinggal Aan, disampaikan Anggit sangat ingin membantu agar Aan bisa berobat dan menjalani perawatan di rumah sakit. Namun mereka kebingungan untuk mendapatkan dana yang tentunxa tidak sedikit.

Harapan Anggit dan warga agar Aan bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit akhirnya terlaksana. Pada Minggu 23 Agustus 2020 malam, Aan akhirnya dijemput mobil ambulance dari Puskesmas Haurpanggung untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.

Baca Juga: Jembatan Kuning Sering Disebut Kawasan Angker, Pemuda Pancasila Gelar Doa Bersama di Kamojang

Aan dibawa ke RSUD dr Slamet setelah Kasipidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Dapot Dariarma datang ke rumah Aan.

Dapot datang untuk memastikan kondisi Aan setelah mendapat informasi dari sejumlah jurnalis.

"Sebelumnya saya mendapat informasi terkait keberadaan warga yang sudah lama menderita stroke akan tetapi tak mendapat penanganan medis. Akhirnya setelah koordinasi dengan Pak Kajari, saya datang langsung ke rumah Bu Aan untuk melihat langsung kondisinya," kata Dapot.

Baca Juga: Tahanan dan Narapidana Lapas Kelas II B Banjar Dapat Bantuan Hukum YLBH Panglima Tasikmalaya

Dari hasil pantauan di lokasi, kata Dapot, kondisi Aan memang sangat memprihatinkan baik dari perekonomian maupun kesehatannya.

Dapot pun kemudiam berkoordinasi dengan sejumlah pihak, di antaranya Dinas Kesehatan, RSUD dr Slamet Garut, dan juga pihak Kelurahan Jayawaras.
Kepada pihak-pihak terkait, Dapot meminta bantuan untuk mengupayakan agar Aan bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Tadi saya langsung koordinasi dengan Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Leli Yuliani dan dokter di RSUD dr Slamet Garut, dr Zaini Abdallah," ucapnya.

Baca Juga: Pelaku Usaha Kecil yang Tak Miliki Pinjaman Bank Berpeluang Dapat Bantuan Rp 2,4 Juta

Ada juga Sekretaris Kelurahan Jayawaras dan pendamping PKH yang juga turut membantu sehingga akhirnya Bu Aan bisa dbawa ke rumah sakit agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan

Diungkapkan Dapot, sebelum dibawa ke RSUD dr Slamet, kondisi kesehatan Aan sempat diperiksa oleh petugas medis dari Puskesmas Haurpanggung.

Mereka juga menyempatkan diri untuk melihat kondisi anak perempuan Aan yang mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga: Imas Wahidah Kembali Pimpin Muslimat NU Kota Banjar

"Satu permasalahan kini sudah berhasil kita atasi, Bu Aan sudah bisa mendapatkan perewatan di rumah sakit. Masih ada PR kita satu lagi, yakni penanganan anak peremuan Bu Aan yang mengalami gangguan jiwa. Kita akam upayakan anak Bu Aan ini juga untuk mendapatkan penanganan," kata Dapot.***

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler