Sementara itu seorang bandar caruluk terbesar Dodo di Blok Cihaur, Desa Cihaur dia mampu menghabiskan barang hingga 10 ton per hari.
Pemasarannya ke wilayah Bekasi, Jakarta, Indramayu, Cirebon, Brees, serta sejumlah kabupaten kota lainnya dan pasar tradisional di Majalengka seperti Rajagaluh dan Majalengka.
Baca Juga: Jangan Khawatir Shalat Berjamaah, Ahli Masjid Selalu Dijauhkan dari Segala Penyakit
Tingginya omset karena banyak perajin kolang kaling di kios-kios eceran di wilayahnya ketika kekurangan barang mengambil barang darinya.
Karena dari daerah Banjaran bahan baku terbatas, untuk memenuhi kebutuhan pasar Dodo mengambil kolang kaling dari Gununghalu, Cipatat, Ciwidey, Tasikmalaya, hingga Majenang.
“Kalau mengandalkan dari sini tidak pasar tidak bisa dipenuhi, jadi ya mengambil barang dari luar. Malah kebanyakan dari luar daerah,” ungkap Dodo yang mengaku melanjutkan usaha masjikannya.
Dodo mematok harga barang Rp 10.000 per kg, barang bisa dikirim langsung ke pedagang atau diambil oleh konsumen ke tempat mengolahan miliknya.
“Harga Rp 10.000 per kg itu di tempat, kalau diantar ditambah ongkos angkut kecuali dekat,” kata Titin yang penggeprekan caruluknya telah menggunakan mesin.***