Presiden Bank Dunia: Perang di Ukraina Dapat Memicu Resesi Global

27 Mei 2022, 15:01 WIB
Presiden Bank Dunia David Malpass menghadiri konferensi pers di wisma negara Diaoyutai di Beijing, Cina 21 November 2019. /REUTERS/Florence Lo

ZONA PRIANGAN - Ternyata dampak dari perang Ukraina tak hanya membuat kerusakan bangunan, banyak orang yang tewas serta jutaan orang melarikan diri ke luar negeri. Dampaknya jauh lebih luas yakni dapat berdampak terhadap harga pangan dan energi, lalu ketersediaan pupuk serta dapat memicu resesi global.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass pada Rabu, pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS. Pada pertemuan tersebut juga diungkapkan bahwa Jerman yang merupakan ekonomi keempat terbesar di dunia telah melambat secara substansial yang diakibatkan oleh harga energi yang lebih mahal.

Selain itu, pengurangan produksi pupuk dapat memperburuk kondisi di tempat lainnya.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov: Kami akan Tunjukkan Apa yang Kami Mampu dalam 6 Detik untuk Menyerang Polandia

"Ketika kita melihat PDB global ... sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi," kata Malpass, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Dia tidak memberikan ramalan khusus.

Menurut David Malpass, ekonomi Ukraina dan Rusia diperkirakan mengalami kontraksi yang signifikan. Sementara ekonomi Eropa, China dan Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Baca Juga: Rusia Serbu Ukraina dengan Hulu Ledak Termobarik yang Mematikan dalam Perang Paling Mengerikan Abad ke-21

Sementara ekonomi di negara-negara berkembang akan semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan serta pasokan energi.

"Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya," ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi yang lambat di China, salah satu penyebabnya yakni pandemi COVID-19, inflasi dan krisis real estate yang memang masalah tersebut sudah ada sebelumnya dihadapi negara tersebut.

Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Merasa Senang Melihat Beberapa Perusahaan Asing Hengkang dari Negaranya

Makanya tidak heran jika institusi keuangan internasional itu memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2022 hampir satu persen penuh, menjadi 3,2% dari sebelumnya 4,1% karena dampak dari invasi Rusia terhadap Ukraina.

Sayangnya, Malpass tidak dapat menyebutkan kapan resesi global itu dimulai.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler