Peternak Rasakan Penjualan Hewan Kurban Cukup Lesu

10 Juli 2020, 02:20 WIB
SEORANG peternak saat mengontrol domba-domba yang akan dijualnya menjelang Idul Adha.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /


ZONA PRIANGAN - Penjualan hewan kurban tahun ini diprediksi menurun dibanding tahun lalu.

Hal ini terlihat dari omzet penjualan jelang Idul Adha yang tinggal tiga mingguan lagi namun penjualan masih dirasakan peternak cukup lesu.

Uking dan Surya dua peternak domba yang setiap hari menyabit rumput di lapangan KPU, Kelurahan Majalengka Wetan mengungkapkan, beberapa minggu menjelang lebaran biasanya domba peliharaanya sudah ada yang mulai membeli.

Baca Juga: Kasus Corona Kembali Melonjak di Jabar

Namun kali ini belum ada sorang pun yang datang untuk membeli domba-dombanya atau sekadar menanyakan harga.

Padahal, katanya, biasanya sejak sebulan menjelang hari raya Idul Adha ada sejumlah domba yang sudah dititipkan atau dipanjar pembeli untuk diambil sehari menjelang qurban.

“Sepi sekarang mah. Mudah-mudahan mendekati lebaran bisa rame,” kata Uking.

Baca Juga: Kuswendi Merasa Dikorbankan Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan SOR

Hal senada disampaikan Edoh peternak asal Keluarahan Munjul yang memelihara 4 ekor domba khusus menyediakan domba jantan untuk dijual saat lebaran Idul Adha.

Dia sudah tujuh tahun memelihara domba untuk menyediakan hewan kurban.

Dari setiap ekor domba biasanya Edoh rata-rata mendapat keuntungan sekitar Rp 1.500.000.

Baca Juga: Masyarakat Kecamatan Ibun Berharap Ada Pembangunan SMA Negeri

Namun itu belum diambil upah penyabit rumput dan pembelian dedak untuk tambahan pakan setiap hari.

Setiap harinya dia harus menyabit rumput hingga satu karung besar untuk empat ekor dombanya, ditambah dedak agar domba lebih cepat gemuk.

“Pisaminggueun lebaran biasana tos pajeng sadaya, ayeuna can hiji hiji acan, komo nu tandukna pondok mah rada hese ngical,” ungkap Edoh.

Baca Juga: Cek Poin akan Diaktifkan Kembali di Kota Bandung

Peternak lainnya Entris Sutrisno warga Kelurahan Majalengka Kulon yang pemeliharaanya lebih profesional mengungkapkan dari 70 ekor domba peliharaanya kini sudah ada beberapa ekor yang terjual.

Namun masih dititipkan di peternak untuk diambil pembeli mendekati lebaran.

Domba-domba yang sudah terjual dia beri tanda di kandang serta didokumentasikan, juga tercatat nama pembeli dan waktu pembeliannya.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan SOR Ciateul, Kadispora Garut Ditahan

Domba peliharaanya besar-besar dengan tanduk yang panjang dan melengkung.
Karena menurutnya rengreng (tanduk) akan sangat mempengaruhi nilai jual domba.

TIGA minggu menjelang Idul Adha penjualan hewan kurban masih sepi.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON

Dengan rengreng panjang dan melilit atau melengkung panjang harga akan semakin mahal, terlebih jika domba adu.

Menurut Entris, domba dengan berat 30-40 kg bisa laku terjual dengan harga Rp 1.750.000 –Rp 3.000.000 per ekor.

Baca Juga: Super Junior dan Stray Kids Meramaikan Konser Amal World is One Secara Online

Dengan berat badan 60 kg dan rengreng yang panjang bisa laku terjual hingga mencapai Rp 6.000.000 per ekor.

Dia tidak hanya menyediakan domba untuk qurban namun juga domba untuk ekah.

Sebagian dombanya dia titipkan di sejumlah petani, sebagian lagi dipelihara langsung di belakang rumahnya dengan diberi pakan rumput hijau dan kering.

Baca Juga: Lakukan Penipuan, Polisi Gadungan ini Akhirnya Ditangkap

“Saya sudah 20 tahun menyediakan hewan qurban dan untuk ekah. Pembeli datang ke rumah untuk memilih domba yang disukainya dan domba diantar ke rumah pembeli saat diperlukan oleh pembelinya,” ungkap Entris.

Hampir setiap peternak mengaku menggratiskan pemeliharaan selama pembeli belum mengambil ternaknya untuk qurban. Asal pembeli sudah melunasi pembayaran ternak yang dibelinya.

“Kalau sudah dibeli dan masih dititipkan pemeliharaan digtariskan walaupun masih satu bulan jelang idul qurban,” ungkap Entris.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler