Ingin Jadi Pebisnis Pemula, Berikut yang Perlu Dilakukan di Masa Pandemi Covid-19, Simak Baik-Baik

26 Oktober 2020, 20:46 WIB
Webinar “Strategi Branding Agar Bisnis Makin Bersaing dan Eksisting!” yang diadakan UMKM Alumni Unpad dan PT Pegadaian akhir pekan lalu. Ingin jadi pebisnis pemula, berikut yang perlu dilakukan di masa pandemi Covid-19. /Dok. Perkumpulan Bumi Alumni

ZONA PRIANGAN -  Perkumpulan Bumi Alumni dengan Ketua Umum Dr. Ary Zulfikar SH MH, yang juga penggagas dan inisiator Alumni Unpad sekaligus penggiat kewirausahaan atau dikenal dengan UMKM Alumni Unpad, bekerjasama dan berkolaborasi dengan PT Pegadaian mengadakan webinar yang bertajuk “Strategi Branding Agar Bisnis Makin Bersaing dan Eksisting!” pada Kamis 22 Oktober 2020 malam lalu melalui virtual zoom.

Kolaborasi antara UMKM Alumni Unpad dan PT Pegadaian ini menghadirkan narasumber Elvi Rofiqotul Hidayah, SVP Marketing Division PT Pegadaian, Hariyanto Chung, Marketing Director PT Digital Kaliber Int., dan Faidano Malik, Founder Foto Produk Katalog.

Dr. Dewi Tenty Septi Artiany hadir sebagai moderator acara webinar ini yang juga merupakan Ketua Bidang 6 Hubungan Antar Lembaga di Perkumpulan Bumi Alumni.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Dalam acara tersebut, Dewi Tenty menyampaikan pengantar bahwa di masa pandemi saat ini masyarakat menjadi terbatas dalam perilaku konsumsinya di mana sebelumnya pola belanja masyarakat adalah dengan mendatangi pasar, namun sekarang lebih beralih berbelanja secara online.

“Konsumen yang sebelumnya melihat hingga memilih secara langsung produk pilihannya di toko atau pasar, kini kebiasaan tersebut beralih kepada belanja online. Maka menjadi penting bagi UMKM untuk memaksimalkan branding produknya sehingga lebih menarik minat para calon pembeli,” kata Dewi akhir pekan lalu.

Sementara Direktur Marketing PT Digital Kaliber Hariyanto Chung menyampaikan, langkah pertama yang harus dilakukan supaya bisnis bisa sukses adalah mencari dan menentukan pasar.

Baca Juga: Kang Daniel Pamerkan Rambutnya yang Tebal Pada Penggemar, Ini tips Rambut Tebal Ala Kang Daniel

"Pebisnis pemula perlu mencari tahu apa yang dicari dan dibutuhkan konsumen. Kemudian, pebisnis bisa menawarkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut," paparnya.

Hariyanto pun menyampaikan agar pebisnis pemula tidak membeli produk lebih dahulu.

"Kita identifikasikan dulu kebutuhan pasar, ini adalah awalan yang paling penting dalam memulai bisnis," paparnya.

Baca Juga: Wow, Punya Raffi Ahmad Ternyata Besar! Ini Dia Mainan Baru Sultan!

Lebih lanjut Haryanto mengatakan, untuk awalan yang harus dicari adalah marketnya dulu, bukan produknya. Karena, menurut dia, lebih mudah menjual ketika ketemu marketnya.

"Dengan menentukan pasar, nantinya juga berguna untuk menyusun strategi pemasaran. Sehingga, produk yang dijual bisa laku dengan cepat," jelasnya.

Namun, sebelum sampai ke sana, lanjut Haryanto, pebisnis pemula perlu melakukan riset terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memperkuat analisis kebutuhan pasar.

Baca Juga: Ngga Bisa Nonton Film Box Office di Bioskop Karena Covid-19, Lewat Ini Bisa, Ini Jadwal Tayangnya

“Di saat ini kita butuh riset. Namun, risetnya jangan kaya buat paper. Kita lihat konsumen itu lagi butuh apa. Lalu kita berpikir untuk menemukan jawaban dari kebutuhan itu. Di saat ini kita butuh menggunakan kemampuan problem solving,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, SVP Marketing Division PT Pegadaian Elvi Rofiqatul Hidayah menambahkan, strategi riset dalam melihat kebutuhan pasar sangat penting.

Elvi mencontohkan riset awal sebelum Pegadaian meluncurkan program Pembiayaan Haji. Mulanya, pihaknya melakukan riset untuk melihat berapa banyak target pasar.

Baca Juga: Ayu Ting-Ting Fitting Baju Nikah dan Siap Sebar Undangan?

“Kami melihat pasarnya berapa banyak, yang beragama muslim ada berapa. Kemudian baru dicari lagi dari muslim itu yang membutuhkan pembiayaan haji berapa porsinya dan siapa saja,” katanya.

Elvi menambahkan, riset juga dibutuhkan untuk menentukan strategi pemasaran.

“Apakah nanti disampaikan melalui komunitas, dilakukan secara offline atau online. Itu ada risetnya termasuk itu harapannya mereka itu seperti apa,” katanya.

Baca Juga: Sosialisasikan Sadar Data, BPS Jabar Keliling Bandung Tebar Bantuan

Jadi, lanjut Elvi, memang perlu dilakukan riset tapi disesuaikan dengan kebutuhan. "Oh, ini mungkin dibutuhkan, kira kira berapa orang dan sebagainya,” ucapnya.

Lebih lanjut Dewi Tenty menegaskan bahwa strategi branding dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari menyelenggarakan acara, membuat program promosi untuk menarik perhatian target konsumen supaya mau mencoba dan mengkonsumsi produk yang ditawarkannya.

"Kemudian strategi branding menjadi bagian penting dan menjadi prioritas utama dari sebuah perusahaan untuk menciptakan kompetitif advantage yang bermanfaat untuk pelaku umkm sebagai produsen dalam persaingan usaha pada saat ini," tambahnya.

Baca Juga: Mata-mata Bernama James Bond, Ditemukan dalam File Rahasia Perang Dingin

Menurut Dewi Tenty, strategi branding bermanfaat untuk meningkatkan loyalitas konsumen dan menjadikan brand tersebut sebagai top of mind di pasar, ujar Dewi.

"Manfaat-manfaat ini akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang yang baik dan akan membuat strategi branding hingga mencapai suatu brand awareness di masyarakat," ucapnya.

Webinar ini merupakan dukungan PT Pegadaian terhadap langkah pemerintah dalam mengembangkan sektor UMKM di Indonesia dan sekaligus menciptakan ekosistem UMKM yg mampu menjadi penopang pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Upgrade Kemampuan Dosen di Saat Pandemi, USB YPKP Berikan Pelatihan Pembelajaran Berbasis Internet

"Kegiatan ini pun mendapatkan perhatian yang sangat besar bagi pelaku-pelaku UMKM. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir yakni lebih dari 150 orang," pungkas Dewi Tenty.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler