Polisi Sempat Pantau Kelangkaan Pupuk tapi Banjar Tetap Surplus Beras

- 17 Juli 2020, 07:35 WIB
SEORANG petani sedang menggarap lahan sawah. Pane raya padi di Kota Banjar diprediksi Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN
SEORANG petani sedang menggarap lahan sawah. Pane raya padi di Kota Banjar diprediksi Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

"Di Kota Banjar, saat terdata 11 Kelompok Tani yang menerima distribusi pupuk bersubsidi dari dua dua distributor (Sani Putra dan ABL)," ujarnya.

"Tahun 2020 ini, Kota Banjar memiliki alokasi untuk Urea sebanyak 1.475 ton, SP36 sebanyak 121 ton, NPK sebanyak 1.270 ton, ZA sebanyak 95 ton dan organik sebanyak 191 ton " ujarnya.

Baca Juga: Walau Terisolasi, Suku Terpencil Amazon pun Terpapar Covid-19

Adapun RDKK tahun 2020 ini, untuk Urea 1.489, 17 ton, SP36 sebanyak 332, 65 ton, NPK sebanyak 1.317, 88 ton, ZA sebanyak 103, 1 ton dan organik sebanyak 286, 86 ton.

"Pupuk bersubsidi alokasi untuk Kota Banjar, hanya boleh dipergunakan petani yang memiliki sawah di Kota Banjar," ucapnya.

Artinya, jangan dibawa atau dipergunakan untuk sawah yang ada diluar Banjar, walaupun pemilik sawah di luar Banjar itu warga Banjar.

Baca Juga: Samsung Galaxy M01s Didukung Kamera Beresolusi 8 Megapiksel

Dijelaskan dia, petani yang berhak menggunakan pupuk bersidi, hanya yang petani yang memiliki kartu tani.

"i Kota Banjar pemilik kartu tani sebanyak 6.800 orang," tambahnya.

Menurut H. Aswin, produksi beras dari sawah di Kota Banjar mencapai 30.000 per tahun. Adapun kebutuhan beras untuk masyarakat di Kota Banjar 21.000 ton per tahun.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x