NASA Akan Membangun Hunian di Bulan dengan Teknologi Cetak 3D

19 Desember 2020, 09:13 WIB
Rancangan basis bulan dengan cetak 3D, menggunakan debu bulan sebagai bahan bangunan./ICON, SEArch/ /

ZONA PRIANGAN – Dengan misi Artemis yang akan dimulai tahun depan, NASA telah bertekad untuk menempatkan para astronot di bulan pada 2024 dan mengantisipasi pembangunan hunian di bulan secara permanen di akhir dekade ini.

Ini akan menjadi habitat pertama yang dikonstruksi di atas permukaan luar bumi, sebuah tantangan yang belum pernah terjadi.

Mengirim sejumlah besar bahan-bahan konstruksi ke bulan akan memakan biasa dan waktu yang tidak sedikit.

Baca Juga: Sampel Asteroid yang Dibawa Hayabusa-2 Membuat Ilmuwan Jepang Takjub, Ada Apa?

Namun sebuah perusahaan berbasis di Texas, ICON, memiliki solusi bak fiksi ilmiah, yakni pencetakan 3D bangunan hunian di bulan dengan bahan bangunannya dari debu bulan.

ICON tengah bekerjasama dengan NASA untuk mengembangkan teknologi yang bisa mengubah debu bulan menjadi bahan mirip beton, seperti dikatakan pendiri dan CEO Jason Ballard yang dikutip laman theguardian.com.

Debu bulan, juga dikenal sebagai lunar regolith, merupakan tanah permukaan mirip pasir yang menutupi seluruh permukaan bulan, dibentuk dari mineral-mineral dan pecahan kecil kaca yang tercipta selama jutaan tahun saat meteor-meteor kecil menabrak permukaan bulan.

Baca Juga: Strategi Perang Militer Cina Cukup Efektif, Siap Menggempur Ketika Lawan Mulai Kelelahan 

Bentuknya tajam, kasar, dan sangat lengket. Di sana jumlahnya cukup melimpah, yang artinya ada pasokan besar bahan mentah jika ICON berhasil.

ICON telah menggunakan teknologi pencetakan 3D ini untuk membangun perumahan sosial di Meksiko dan Texas pada 2018.

Menggunakan campuran berbasis beton yang disebut lavacrete, dengan printer yang diberi nama Vulcan mampu mencetak sekitar 500 kaki persegi dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total Spektakuler, Sebagian Chile dan Argentina Menjadi Gelap, 2026 di Kutub Utara

Namun menurut Ballard, bulan adalah dunia yang sangat berbeda, dan mengubah debu bulan menjadi bahan bangunan merupakan tantangan terbesarnya.

Tim yang tergabung dalam Proyek Olympus ini bereksperimen dengan sampel kecil debu bulan di laboratorium, berupaya bagaimana mengubah materi bulan ini dengan gelombang mikro, laser dan cahaya infra merah, kata Ballard.

ICON bekerjasama dengan dua perusahaan arsitektur, Bjarke Ingels Group (BIG) dan Space Exploration Architecture (SEArch+), untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan dari teknologi pencetakan 3D ini.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total Spektakuler, Sebagian Chile dan Argentina Menjadi Gelap, 2026 di Kutub Utara

Tim ini, menurut Ballard, telah mempelajari habitat pada lingkungan ekstrem, termasuk di Stasiun McMurdo di Antartika dan Stasiun Antariksa Internasional, dan hasil penemuannya digunakan untuk menciptakan serangkaian konsep rancangan untuk hunian di bulan.

Salah satu rancangan yang diajukan SEArch+ berupa bangunan tinggi, struktur banyak tingkat dengan pelindung mirip daun bunga yang akan dibuat di bumi.

Sementara BIG mengajukan rancangan bangunan berbentuk lingkaran-lingkaran yang bisa dicetak sepenuhnya di bulan.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler