Menteri Luar Negeri: Korea Utara 'Tidak Mempertimbangkan' Pertemuan dengan AS untuk Negosiasi Nuklir

26 Juni 2021, 17:38 WIB
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Son Gwon mengatakan bahwa Pyongyang 'tidak mempertimbangkan' kemungkinan pertemuan dengan Amerika Serikat untuk negosiasi nuklir. /UPI/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Son Gwon menolak gagasan dialog dengan Amerika Serikat, dengan mengatakan itu "tidak akan membawa kita ke mana-mana," dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

"Kami bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan kontak dengan AS, apalagi memilikinya, yang tidak akan membawa kami ke mana-mana, hanya menghabiskan waktu yang berharga," kata diplomat top Korea Utara pada Rabu malam di Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah.

Menlu merujuk pesan awal pekan ini oleh saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, di mana dia mengatakan Amerika Serikat "menghadapi kekecewaan" dalam menafsirkan kesediaan Pyongyang untuk bertemu untuk negosiasi.

Baca Juga: Situasi Pangan Buruk, Kim Jong Un Perintahkan Ribuan Ibu-Ibu Keluar Rumah untuk Pergi ke Sawah

Kementerian luar negeri Korea Utara "menyambut pernyataan pers yang jelas" oleh Kim Yo Jong, kata Ri, mencatat bahwa itu "menyingkirkan penilaian, dugaan, dan harapan yang tergesa-gesa dari AS."

Pernyataannya muncul di tengah serangkaian tawaran publik oleh pejabat Washington yang menandakan kesediaan untuk memulai kembali upaya diplomatik dengan Pyongyang, seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 24 Juni 2021.

Selama kunjungan ke Seoul, utusan khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan pada hari Senin bahwa pejabat pemerintahan Biden akan bertemu dengan negosiator Pyongyang "di mana saja, kapan saja tanpa prasyarat."

Baca Juga: Ada Banyak Cerita Bisa Diungkap dari Sekadar Perselingkuhan Hancock, Benarkah Kamera Tersembunyi di Alarm Asap

Pada hari Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa komentar Kim Yo Jong "tidak mengubah pandangan kami tentang diplomasi."

"Kami tetap siap untuk terlibat dalam negosiasi utama dengan DPRK untuk menghadapi tantangan program nuklirnya," kata Price dalam jumpa pers. Republik Rakyat Demokratik Korea adalah nama resmi Korea Utara.

"Kami terus berharap DPRK akan menanggapi secara positif penjangkauan kami, dan kami harus menunggu dan melihat apakah komentar ini ditindaklanjuti dengan komunikasi langsung tentang jalur potensial ke depan," kata Price. "Sekali lagi, kebijakan kami tidak ditujukan untuk permusuhan; ini ditujukan untuk solusi."

Baca Juga: Kehilangan Indra Penciuman Bisa Kembali Pulih untuk Hampir Semua Penyintas COVID-19

Negosiasi nuklir dengan Korea Utara telah terhenti sejak pertemuan puncak Februari 2019 di Hanoi, Vietnam, antara AS saat itu. Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un gagal menghasilkan kesepakatan.

Korea Utara telah mencari konsesi seperti pelonggaran sanksi internasional sebagai imbalan untuk mengambil langkah-langkah menuju pembongkaran persenjataan nuklirnya, sementara Amerika Serikat berpegang teguh pada denuklirisasi lengkap terlebih dahulu.

Pemerintahan Biden menyebut sikapnya terhadap Korea Utara sebagai "pendekatan yang terkalibrasi dan praktis yang terbuka untuk dan akan mengeksplorasi diplomasi,".***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler