Sejumlah Pejuang Taliban Tewas Terkena Ranjau Darat dalam Pertempuran di Panjshir

4 September 2021, 06:13 WIB
Warga sipil mengatakan mereka tidak merasa aman di Panjshir dan Parwan.* /Aljazeera /Ali Latifi

ZONA PRIANGAN - Sejumlah pejuang Taliban gugur terkena ranjau darat yang dipasang pasukan Afghanistan dalam pertempuran di pegunungan Panjshir.

Beberapa warga menuturkan, Taliban memerintahkan penduduk untuk mengumpulkan mayat-mayat yang terkena ranjau darat.

Namun, Aljazeera belum dapat memverifikasi informasi itu karena jalan menuju Panjshir tetap diblokir dan layanan telepon seluler terputus minggu lalu.

Baca Juga: Taliban Belum Taklukan Panjshir, Pertempuran Makin Sengit Selama 4 Hari, Ratusan Warga Mengungsi ke Kabul

“Taliban tahu ada ranjau darat di sana, jadi mereka membuat orang yang tidak bersalah mengumpulkan mayat-mayat itu,” kata seorang warga yang meminta tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Di sisi lain, Taliban dengan tegas menolak setiap kerusakan yang disengaja terhadap warga sipil oleh para pejuangnya.

Seorang komandan Taliban mengatakan kepada Aljazeera bahwa risiko terhadap kehidupan sipillah yang membuat mereka tidak terlibat dalam serangan penuh.

Baca Juga: Rusia Mengakui Kekuasaan Taliban di Afghanistan, Vladimir Putin: Itu Fakta

"Kami tidak menyakiti satu warga sipil pun, jika mau, Taliban bisa habis-habisan menyerang Panjshir cukup dua hari," ujarnya terkait pertempuran di Panjshir.

Terlepas dari janji-janji itu, warga sipil belum merasa aman, bahkan di daerah sekitar Panjshir.

Sebelumnya, Provinsi Panjshir dan Parwan merupakan daerah teraman dari peperangan di Afghanistan.

Baca Juga: Dapat Ancaman Taliban, Polisi Wanita Ini Gagal Diangkut Pasukan AS, Minta Tolong Rusia tapi Ditolak

Tak heran, penduduk setempat jadi terkejut dan penuh ketakutan ketika mendengan suara tembakan dan ledakan roket di Panjshir.

"Orang-orang ini tidak pernah hidup melalui pertempuran nyata dalam 20 tahun," kata seorang warga.

Namun sekarang warga hampir setiap hari mendengar bunyi tembakan dan roket terbang. Mereka akhirnya memilih mengungsi ke Kabul.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler