ZONA PRIANGAN - Sebanyak 1.800 narapidana (napi) melarikan diri dari penjara yang dijebol oleh militan, di Kota Owerri Negara Bagian Imo, Nigeria.
Militan menggunakan granat berpeluncur roket dan senapan mesin ketika menyerang lokasi penjara tersebut.
"Cuma 35 napi yang menghuni penjara tersebut tidak kabur," kata juru bicara penjara Nigeria, Francis Enobore yang dikutip ABC News.
Baca Juga: Tiga Ledakan di Bandara Aden Berasal dari Rudal yang Mirip Dimiliki Houthi Yaman
Baca Juga: Ledakan Sonik di Dorset, Devon, dan Somerset, Garis Putih Bergerak di Langit Mungkinkah Big Bang
Francis Enobore mengungkapkan, pihaknya melakukan upaya untuk penangkapan terhadap napi yang melarikan diri.
Penduduk setempat Uche Okafor mengatakan, ada keributan dan suara ledakan di penjara sekira pukul 2 pagi.
Selain menjebol penjara, para militan menyerang berbagai gedung polisi dan militer lainnya, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Ledakan Menakutkan Mengubah Langit Berwarna Biru di Tengah Malam yang Gelap Gulita
Baca Juga: Ratusan Warga Panik Mendengar Suara Ledakan, Dua Orang Tewas
Serangan terkoordinasi itu terjadi kurang dari dua minggu setelah gelombang kekerasan lain di tenggara Nigeria.
Dalam serangan sebelumnya, sebanyak selusin petugas keamanan tewas di empat kantor polisi, pos pemeriksaan militer dan kendaraan penjara.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung, tetapi inspektur jenderal polisi Nigeria menyalahkan sayap paramiliter dari gerakan separatis yang aktif di wilayah yang disebut Jaringan Keamanan Timur.
Baca Juga: Beredar, Foto dan Video Belasan Wanita Telanjang Sedang Berjemur di Balkon Gedung Pencakar Langit
Baca Juga: Ajaib, Seorang Siswa Dinyatakan Meninggal dan Organnya Siap Didonorkan Ternyata Bangkit Hidup Lagi
ESN mengatakan pihaknya berjuang untuk melindungi orang-orang Igbo dari penjajah bersenjata asing yang membunuh orang-orang mereka.
Polisi mengatakan para militan bersenjata lengkap dengan senapan mesin, granat berpeluncur roket dan alat peledak rakitan selama kekerasan semalam.
"Upaya para penyerang untuk mendapatkan akses ke gudang senjata polisi di markas besar ditolak secara total dan tepat," kata pernyataan polisi.***