Dia ditangkap beberapa jam kemudian dan dideportasi kembali ke Rusia. Keruan saja dia akan menghadapi konsekuensi hukuman dari Vladimir Putin.
Dilaporkan, pria itu melintasi perbatasan dekat muara sungai dengan papan dayung berdiri sekitar pukul 01:00 pada hari Senin, menurut penyiar publik Estonia ERR.
Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu mengirim beberapa patroli, termasuk unit anjing, dan menemukan pelintas batas ilegal di halte bus sekitar pukul 4:30 pagi.
Pria itu dibawa ke pos pemeriksaan perbatasan untuk proses administrasi, setelah itu dia didenda dan dikirim kembali ke Rusia.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang Estonia bahwa dia menyeberangi perbatasan karena menolak perintah mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina
Pemerintah Estonia telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak Rusia memulai serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari.
Eerik Purgel, yang mengepalai kontrol perbatasan dan migrasi di Prefektur Ida Estonia, mengatakan kepada ERR bahwa negara tersebut belum melihat peningkatan tekanan migrasi.
"Kami memantau situasi dengan cermat, dan jika perlu, kami akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan," katanya.