Sang ayah dipukuli dengan panci logam kemudian dipaksa berlutut sementara istrinya diperkosa beramai-ramai. Salah satu tentara mengatakan kepada anak perempuan berusia empat tahun itu bahwa dia "akan menjadikannya seorang wanita" sebelum dia dilecehkan, kata dokumen tersebut.
Keluarga tersebut selamat, meskipun jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kejahatan tambahan di daerah tersebut termasuk pembunuhan selama periode yang sama.
Baca Juga: Mempertahankan Bakhmut: Presiden dan Militer Ukraina Bersumpah untuk Menjaga Keamanan Wilayahnya
Pemerintah Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan bahwa mereka memerangi "neo-Nazi" yang didukung Barat di Ukraina, telah berulang kali membantah tuduhan kekejaman.
Pemerintah Rusia juga membantah bahwa para komandan militernya mengetahui adanya kekerasan seksual yang dilakukan oleh para tentara.
Kedua tentara itu adalah penembak jitu, berusia 32 dan 28 tahun, kata dokumen itu, menambahkan bahwa yang pertama telah meninggal sementara yang lebih muda, yang bernama Yevgeniy Chernoknizhniy, telah kembali ke Rusia.
Baca Juga: Hasil Survei: Lahore Menjadi Kota Paling Tercemar di dunia, Chad Terburuk di Antara Negara Lainnya
Ketika Reuters meminta identitas kedua tentara tersebut, jaksa hanya memberikan nama pria yang lebih muda. Ketika Reuters menghubungi nomor di database online untuknya, seseorang yang mengaku sebagai saudara laki-laki Chernoknizhniy mengatakan bahwa dia sudah meninggal.
"Dia sudah meninggal. Tak mungkin Anda bisa menghubunginya," kata pria itu sambil menangis.
"Hanya itu yang bisa saya katakan".